SOLOPOS.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra (tengah) menyapa wakil partai politik yang menghadiri uji publik rancangan peraturan KPU di Gedung KPU, Jakarta, Senin (21/3/2022). (Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Solopos.com, SOLO – Tahun 2021 menjadi tahun krusial atau  tahun kunci bagi persiapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kuasa elite politik masih dominan dalam tata kelola menjelang Pemilu 2024.

Belajar dari pengalaman pemilu sebelumnya, tiga tahun sebelum pemilu dilaksanakan terlebih dulu akan ditetapkan berbagai kebijakan yang menjadi dasar penyelenggaraan. Pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Pemilihan Umum dihentikan DPR bersama pemerintah dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada 9 Maret 2021.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

RUU tentang Pemilu itu sebenarnya telah mengintroduksi perubahan tata kelola pemilu yang akan dilaskanakan pada 2024. Ketika pembahasan RUU itu dihentikan sama artinya dengan menyia-nyiakan rangkaian panjang penjaringan aspirasi masyarakat serta energi, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk itu. Duduk perkara bisa dipahami di Tata Kelola Pemilu 2024 di Bawah Kuasa Elite Politik.

Resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 28 November 2012 menetapkan 21 Maret sebagai Hari Hutan Sedunia. Hari Hutan Sedunia bertujuan setiap negara saling berbagi mengenai visi dan misi kehutanan terkait perubahan iklim di seluruh dunia.

Setiap tahun sekitar 13 juta hektare hutan menghilang dari muka bumi. Bersamaan dengan hilangnya hutan, hilang pula ekosistem di dalamnya, termasuk spesies tumbuhan dan hewan langka. Deforestasi menyebabkan 12% hingga 18% emisi karbon dunia tidak terserap. IKN Nusantara membawa semangat membangun kota baru “di tengah hutan”. Penjelasan lengkap tersaji di Hari Hutan Sedunia dan Konsep Kota Hutan di IKN Nusantara.

Perkembangan industri galangan kapal nasional terus menggeliat. Terakhir, TNI AL meluncurkan dua kapal patroli cepat karya anak bangsa. Dua kapal perang yang diluncurkan TNI Angkatan Laut (AL) tersebut adalah KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875.

Dua unit kapal itu karya anak bangsa sebagai bukti kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Galangan PT Caputra Mitra Sejati, Pulau Ampel Serang, Banten, Senin, mengatakan pembangunan kapal patroli tersebut tidak terpisahkan dari pembangunan kekuatan TNI AL. Kisah lengkap tersaji di 2 Kapal Perang Diluncurkan, Industri Galangan Nasional Terus Bergeliat.

Erupsi Gunung Lawu kali terakhir tercatat pada 28 November 1885. Dikatakan pula menurut catatan Smithsonian Institution, Gunung Lawu juga pernah meletus pada 1 Mei 1752 yang lantas dicoret lantaran tidak ada data-data referensi yang kuat. Letusan kala itu terabadikan oleh koran Java Bode tertanggal 16 Desember 1885.

Koran berbahasa Belanda itu menyebut, pada malam 27-28 November, di Ngrambé, Madioen, antara pukul 1 dan 4, terdengar tiga kali suara letusan kencang disertai gemuruh Gunung Lawoe. Sedangkan keesokan paginya, di sungai-sungai yang berhulu di sana tampak lumpur vulkanik berpasir yang teramati. Keesokan harinya, sekitar pukul 4 sore, abu ringan jatuh di tempat tersebut. Cerita lengkap bisa dibaca di  Gunung Lawu Meletus 1885 Tercatat di Koran Berbahasa Belanda.

Aksi pawang hujan di Sirkuit MandalikaRara Isti Wulandari, viral dan menjadi sorotan dunia. Profilnya bikin penasaran banyak orang. Hujan lebat melanda Sirkuit Mandalika hingga start MotoGP Mandalika terpaksa ditunda.

MotoGP di Mandalika memunculkan sosok Rara Isti Wulandari sebagai pawang hujan. Namanya belakangan makin tenar setelah beraksi untuk mengendalikan hujan yang mengguyur Sirkuit Mandalika. Data lengkap bisa dibaca di Tak Melulu Pawang Hujan, Kenali Beragam Rekayasa Cuaca Pengendali Hujan.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya