SOLOPOS.COM - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebarkan apam saat digelar tradisi sebaran apam Yaa Qawiyyu di Kecamatan Jatinom, Jumat (16/9/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, JAKARTA–Pemerintahan Indonesia dianggap bisa lebih kuat jika pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto memenangi Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Pengamat Politik dari Citra Institut Yusa Fachran dalam menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Ia menyebut Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto bisa mengalahkan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pemilu 2024 dan pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani. “Jadi kalau skenario memenangkan pemilu dengan paket Ganjar dan Airlangga, itu bisa membantu pemerintahan semakin kuat ya. Itu dimunculkan tersendiri,” tutur Yusa dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Selain itu, Yusa juga berpandangan PDI Perjuangan membutuhkan Partai Golkar untuk memenangi Pemilu 2024 dan membuat pemerintahan semakin kuat setelah pemilu nanti. Maka dari itu, kata Yusa, beberapa waktu lalu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang diprediksi membahas soal koalisi 2024.

Baca Juga OJK Sebut Ekonomi Tetap Tumbuh Positif meskipun Diancam Resesi

“Partai Golkar dibutuhkan PDIP, ketimbang PDIP maju sendiri kan, dengan bergabungnya Golkar, pemerintahan akan lebih stabil dan kuat,” katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana menilai ada peluang besar PDI-Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).  “Menurut saya itu bukan suatu hal yang mustahil. Bisa dilakukan,” ujarnya.

Aditya mengungkapkan pilihan KIB mendukung Ganjar dalam Pilpres 2024 juga terbuka. KIB hanya perlu menyiapkan pendamping yang pas untuk Ganjar Pranowo. “Bisa jadi begitu, karena memang arahnya KIB dispekulasikan bahwa sebenarnya yang mau didorong adalah Ganjar. Sehingga pertanyaan kemudian adalah siapa cawapres yang dipersiapkan. Apakah dari tiga partai ini? Yang paling memungkinkan memang Airlangga. Karena dari sisi elektabilitas relatif tinggi,” tuturnya.

Baca Juga Resesi Global Disebut Semakin Dekat, Ini Dampaknya bagi Indonesia

Menurut Aditya, meski ada kemungkinan PDI Perjuangan bergabung dengan KIB, ada problem lain yang menarik yakni penempatan sosok Puan Maharani. “Spekulasinya kemudian apakah memungkinkan terjadi koalisi PDIP bergabung dengan KIB? Saya menduga bisa juga demikian. Cuma problemnya Puan ditaruh di mana? Apakah Puan mau dijadikan Ketum PDIP? Apakah Bu Mega punya keinginan untuk lengser di masa-masa kritis menjelang Pemilu 2024?” katanya.

Aditya menekankan PDI Perjuangan sebagai partai yang solid akan menunggu keputusan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Menurut Aditya, Megawati juga bisa memilih strategi untuk mempertahankan elektabilitas Ganjar sekaligus memperkuat posisi Puan. Jika opsi itu dilakukan, PDIP punya kans besar memenangi Pemilu 2024.

“PDIP itu penentunya ada di Bu Mega. Tapi menurut saya Bu Mega punya insting yang positif, elektabilitas Ganjar tetap dipegang, tapi di sisi lain posisi Puan diperkuat, kalau itu memang opsi yang mau didorong. Dan orientasi untuk tetap menjadi pemenang pemenang pemilu masih bisa kelihatan, ketimbang kalau memaksakan Puan sebagai capres. Itu yang agak berat,” ujarnya.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Pemilu 2024, Peluang Ganjar Pranowo-Airlangga Hartanto Bersatu Makin Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya