SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menekankan partainya bukanlah partai oportunistis yang memutuskan jalan koalisi hanya berdasarkan persentase suara atau agar tidak ketinggalan “kereta”. Ia memberi sinyal kesiapan Demokrat menjadi oposisi jika tak mendapatkan koalisi yang pas menghadapi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres).

“Bagi Partai Demokrat, kalau kami harus bergabung atau berkoalisi dengan partai lain bukan sekadar hitungan persentase sekian persen ditambah sekian persen, lalu menjadi cukup mengajukan calon sendiri. Bukan juga agar Partai Demokrat tidak ketinggalan ‘kereta’. Partai Demokrat bukan partai oportunistis,” kata SBY dalam konferensi pers, seusai berakhirnya debat konvensi capres Partai Demokrat terakhir, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (27/4/2014).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

SBY mengatakan partainya hanya akan melakukan koalisi dengan partai lain apabila syarat utama koalisi terpenuhi. “Kalau hendak berjuang bersama, bergabung, berkoalisi, maka syarat utama adalah ada niat baik, kehendak baik, semangat kuat ingin berjuang bersama,” kata SBY.

SBY menekankan sampai detik ini Partai Demokrat belum menentukan posisinya terkait koalisi dengan partai lain. Berbagai spekulasi yang diwacanakan di media massa beberapa waktu belakangan sama sekali belum terjadi. “Kami belum mengambil keputusan apakah maju dengan calon sendiri atau mendukung dengan calon lain. Semua opsi terbuka,” kata dia.

Sebaliknya, kata SBY, Partai Demokrat sedang melaksanakan konsolidasi dan proses internal di jajaran partai. “Sebagai contoh, setelah kami melakukan sejumlah pertemuan dan diskusi di jajaran Dewan Pimpinan Pusat, kemarin kami melaksanakan pertemuan antara Dewan Pimpinan Pusat dengan Dewan Perwakilan Daerah seluruh Indonesia yang saya pimpin sendiri,” paparnya.

Selanjutnya, ujar dia, setelah debat konvensi capres Partai Demokrat terakhir yang dilakukan Minggu, maka akan dilakukan survei kandidat capres yang akan selesai awal Mei mendatang. Setelah itu dirinya akan bertemu dengan seluruh anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk membicarakan langkah partai selanjutnya.

“Sesuai aturan dasar Partai Demokrat, Majelis Tinggi berwenang mengajukan capres dan cawapres yang didukung Partai Demokrat. Tentu sebelum batas akhir pendaftaran capres-cawapres, kami akan terus mematangkan proses internal kami, dan kami juga menjalin komunikasi dengan semua pihak termasuk partai politik di luar Demokrat dan pihak manapun, agar pilihan Demokrat tepat,” kata dia.

Di Luar Koalisi

SBY menegaskan partainya tidak mungkin mendukung partai politik yang memiliki landasan berbeda atau pembawa malapetaka. “Kami tidak bisa mendukung partai politik jika landasannya itu bertentangan total dengan landasan Partai Demokrat. Atau apabila retorikanya menarik tetapi ternyata kalau dijalankan (landasannya) membawa malapetaka,” kata SBY.

SBY mengatakan sebagai partai petahana, Partai Demokrat mengetahui persoalan yang dihadapi bangsa saat ini. Partai Demokrat, menurut dia, juga bisa menjelaskan apa saja yang sudah dicapai dan apa yang belum berhasil dicapai dalam pemerintahan saat ini.

“Kami punya agenda yang akan dicapai, kami memikirkan solusi, strategi, aksi. Oleh karena itu, tidak mungkin kami mendukung capres, cawapres atau partai politik yang kami tidak meyakini visi-misi, serta konsep kebijakan yang akan dijalankannya,” ujar SBY.

Sesuai pernyataannya belum lama ini, SBY kembali menegaskan Partai Demokrat lebih memilih berada di luar koalisi dengan berjuang membangun bangsa melalui cara lain daripada menjadi partai pelengkap koalisi dalam sebuah pemerintahan. “Kalau tidak klop, tidak memiliki kesesuaian dalam landasan, lebih baik kami di luar sambil ikut berjuang dari sisi lain. Yang penting selama lima tahun ke depan Partai Demokrat akan tetap menjadi bagian dari solusi bangsa, meskipun dengan cara berbeda,” kata dia.

Lebih jauh SBY mengatakan Partai Demokrat akan terus berupaya melakukan proses politik mendidik dan mencerahkan, serta menghormati semua capres yang ada saat ini. “Tapi biarkan juga Partai Demokrat dengan rasional dan tanpa emosional bisa menentukan sikap dengan baik,” kata dia. (JIBI/Solopos/Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya