Pemilihan rektor UNS, Guru besar emiritus miliki hak suara

Solo (Espos)–Guru besar emiritus atau guru besar yang sebenarnya sudah pensiun tapi diperpanjang masa kerjanya, tetap memiliki hak suara pada pemilihan rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) yang akan digelar, Kamis (20/1) pekan depan.

Nantinya ada tiga calon rektor yang bersaing memperebutkan suara saat pemilihan. Mereka adalah Prof Dr Adi Sulistiyono, Prof Dr M Furqon Hidayatullah MPd dan Prof Dr Ravik Karsidi MS.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Rektor UNS, Prof Dr dr Much Syamsulhadi SpKJ (K), ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (13/1), mengungkapkan berdasarkan surat dari Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 46/D/C/2011 tentang Pemilihan Rektor UNS, tertanggal 11 Januari 2011, karena pemilihan rektor merupakan tahapan lanjutan dari tahap penyaringan rektor, maka pemilihan rektor dapat dilaksanakan oleh senat dengan keanggotaan seperti pada tahap penyaringan. Saat ini ada 17 guru besar emeritus. “Kecuali senat ingin mengubah keanggotaannya yang kemudian disepakati dalam sidang senat sebelum dilakukan pemilihan rektor,” jelasnya.

Pada saat penyaringan, katanya, guru besar emeritus tetap memiliki hak suara. Hal ini didasarkan pada Peraturan Rektor Nomor 838/H27/KL/28 tentang Anggaran Rumah Tangga Senat UNS yang menyatakan bahwa guru besar emeritus masih menjadi anggota senat sampai masa bakti 2011. Padahal berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) terbaru, guru besar emeritus tidak diperbolehkan menjadi anggota senat. “Oleh karena itu UNS kemudian melakukan konsultasi dengan Mendiknas. Dua hari lalu baru ada fatwa dari Mendiknas bahwa guru besar emeritus UNS tetap memiliki hak suara. Tapi setelah pemilihan rektor, mereka tidak boleh menjadi anggota senat lagi,” jelasnya.

ewt