SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — ?Kecaman berdatangan ke DPR terkait terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR 2014-2019. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai hal ini sebagai kemunduran DPR karena Setya Novanto sempat disebut-sebut dalam berbagai kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nama Setya Novanto pernah muncul dalam rekaman pembicaraan terdakwa mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar?. Setya disebut-sebut sebagai orang yang membiayai sengketa Pilkada Jawa Timur.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Kemudian dalam perkara cessie Bank Bali, nama Setya juga terindikasi kuat terlibat langsung ?dengan PT Era Giat Pratama yang merupakan pemenang penagihan piutang Bank Bali. Dalam kasus yang telah merugikan negara Rp546 miliar tersebut, Setya Novanto diberi hadiah SP3 oleh pihak Kejaksaan pada 2000 padahal sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka.

Selanjutnya dalam nama Seya Novanto juga disebut dalam kasus dugaan suap revisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang penambahan biaya arena menembak PON Riau. Dalam kasus yang telah menjerat mantan Gubernur Riau Rusli Zainal tersebut, ruangan Setya Novanto di lantai 12, Nusantara I DPR pernah digeledah oleh tim penyidik KPK karena diduga kuat Setya terlibat dalam perkara tersebut.

Kasus berikutnya adalah dugaan korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Nama Setya Novanto disebut-sebut oleh Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat. Nazar mengatakan bahwa Setya telah membagi-bagikan fee proyek e-KTP ke sejumlah anggota DPR RI.

“Ini merupakan sebuah kemunduran bagi DPR RI,” tutur Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan, kepada Bisnis/JIBI di Jakarta, Kamis (2/10/2014).

?Menurut Ade Irawan, ada banyak anggota DPR lain yang dapat dipilih untuk menjadi Ketua, selain nama Setya Novanto. Namun Ade mengatakan, dengan dipilihnya Setya sebagai Ketua DPR, hal tersebut menjadi kabar buruk untuk DPR dan mayoritas rakyat Indonesia.

“Dengan dilantiknya Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI ini jelas menjadi kabar buruk buat DPR dan Rakyat,” kata Ade.

Selain itu, ICW juga menilai bahwa Setya tidak memiliki integritas yang baik sebagai Ketua DPR.? Pasalnya, nama Setya kerap disebut-sebut dalam berbagai kasus korupsi yang sedang ditangani KPK.

“Orang yang menempati posisi penting itu harusnya memiliki integritas, tidak seperti Setya Novanto yang namanya sering disebut-sebut dalam beberapa kasus. Seolah-olah dia yang paling baik, padahal tidak,” kata Ade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya