SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemerkosaan (Indianexpress.com)

Pemerkosaan Bengkulu yang menimpa Yuyun menjadi potret muram Tanah Air.

Solopos.com, BENGKULU — Kematian tragis Yuyun, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga dan gurunya. Kesedihan ini bercampur dengan kekhawatiran karena adanya ancaman kelurga pemerkosa dan pembunuh Yuyun.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Ancaman pihak keluarga pemerkosa dan pembunuh Yuyun ini diungkapkan guru sekaligus staf tata usaha SMPN 5 Padang Ulak Tanding, Teguh. Ia mengaku alami trauma dan ketakutan karena menerima ancaman pembunuhan.

“Trauma, rasa takut, dan rasa kehilangan masih membayangi kami. Bahkan saya dan keluarga sempat diancam akan dibunuh oleh keluarga para pelaku,” ujar Teguh, sebagaimana dilansir Liputan6, Selasa (3/5/2016).

Ancaman itu disampaikan karena Teguh dituding sebagai pelapor kejadian tersebut. Keluarga para pemerkosa juga menganggap kesediaan Teguh menjadi saksi dianggap memberatkan anak-anak mereka. Untuk itu, Teguh dan keluarga meminta perlindungan polisi. Ia juga selalu membekali diri dengan senjata tajam saat hendak ke sekolah maupun ke tempat lain.

“Saya dan keluarga merasa terintimidasi. Terus terang saja kami sangat ketakutan. Kami baru mendengar ancaman itu dari warga yang memberitahu,” kata Teguh.

Kendati masih diliputi kekhawatiran, Teguh menyatakan siap mengungkapkan kebenaran kasus Yuyun, meski dengan taruhan nyawa. “Jika nyawa saya harus dikorbankan untuk mengungkap kebenaran ini saya siap dan tidak akan menyesal,” ucap Teguh.

Jasad Yuyun ditemukan warga sekitar pada Senin (4/4/2016). Ketika itu, jasad Yuyun sudah dalam keadaan busuk dan tanpa busana. Kasus Yuyun baru mencuat ke publik secara nasional, ketika muncul tanda pagar (tagar) #NyalaUntukYuyun di media sosial, Minggu (1/5/2016), yang digaungkan oleh para aktivis perempuan, salah satunya adalah Melanie Subono. Lewat tagar itu, publik mengecam kekerasan seksual terhadap perempuan. Saat ini, 14 pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Yuyun telah dibekuk polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya