SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kuala Lumpur–Pemerintah akan menata kembali sistem pengiriman tenaga kerja terutama sektor informal ke Malaysia melalui rasionalisasi. Program rasionalisasi tenaga kerja ini menjadi prioritas program utama pemerintah dalam satu bulan kedepan.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, di sela-sela kunjungannya ke shelter TKI di KBRI Kuala Lumpur, Jumat (13/11).

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Ini program cepat satu bulan ini. Kita akan rasionalisasi seluruh pekerja Indonesia yang akan ke Malaysia dari segi kontrak dan tanggung jawab kerja setelah MoU dengan pemerintah Malaysia tuntas,” kata Muhaimin.

Muhaimin menjelaskan, rasionalisasi yang dimaksud mencakup bagaimana kesiapan kemampuan minimal TKI yang akan dikirim, apakah mereka mengerti jumlah gaji yang akan diterima, apakah mereka dapat menggunakan hak-haknya, serta dapat menggunakan kesempatan yang diberikan oleh kedua negara untuk mendapatkan perlindungan.

“Program rasionalisasi ini secepat-cepatnya langsung dilakukan setelah MoU tuntas dalam satu bulan ini,” kata sosok yang akrab disapa Cak Imin ini.

Dia melanjutkan, akan meninjau ulang agen-agen penyalur tenaga kerja swasta(PJTKIS) serta bekerja sama dengan daerah-daerah sumber tenaga kerja seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sosialisasi program ini agar rekrutment tenaga kerja dilakukan secara rasional, tidak mengada-ada dan tidak manipulatif.

Muhaimin juga mengungkapkan akan terus mengupayakan pembebasan biaya paspor bagi TKI yang akan bekerja ke luar negeri. Menurutnya, rencana program tersebut sudah disepakati oleh Departemen Hukum dan HAM.

“Ada rencana menuju ke sana. Ini sedang dikaji sistemnya. Pada dasarnya APBN dan Depkum dan HAM sudah siap,” ungkap Muhaimin.

Namun dia mengatakan, pelaksanaan program itu akan dijalankan secara hati-hati untuk mencegah terjadinya ledakan permintaan.

“Karena kalau tidak hati-hati bisa ada booming kalau tidak siap. Kita tidak ingin muncul masalah baru,” pungkasnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya