SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah akan menggelontorkan tambahan subsidi BBM mengingat konsumsi yang diperkirakan akan melebihi target sebesar 36,5 juta KL.

“Konsumsi itu diperkirakan 36,5 juta KL dan itu kelihatannya konsumsinya bisa lebih tinggi dari itu dan itu mengkhawatirkan memang kalau seandainya jumlah konsumsi lebih tinggi dari 36,5 juta KL,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Selasa (6/7).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan melonjak menjadi 42,5 juta kiloliter (KL) di tahun 2011 atau naik 5,98% dari proyeksi konsumsi pada tahun ini.

Dengan kenaikan konsumsi tersebut, lanjut Agus Marto, dibutuhkan tambahan subsidi dari APBN-P 2010 yang awalnya dialokasikan sebesar Rp 88 triliun.

“Saya bilang bahwa jumlah yang kita targekan untuk dikonsumsi keliatannya realisasinya lebih tinggi dari itu. Ya tentu kalau lebih tinggi tentunya akan ada subsidi tambahan,” ujarnya.

Agus Marto menyatakan tambahan subsidi tersebut akan digelontorkan dari cadangan risiko fiskal mengingat masih terdapat ruang dari rendahnya realisasi harga minyak dibandingkan target dalam APBN-P 2010 yang sebesar US$ 80 per barel.

“Saya rasa pada saat yang lalu harga yang digunakan harga US$ 80, tapi realisasasi ada US$ 72 dan US$ 73, jadi masih ada room. Jadi, masih sama pakai cadangan untuk subsidi energi. Masih ada ruang dari kompensasi dari kurangnya harga minyak itu,” tandasnya.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya