SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang--Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meminta masyarakat tidak melakukan aksi pemborongan sembilan bahan pokok (Sembako) menjelang Lebaran 2010, sehingga tidak berdampak pada kenaikan harga sejumlah komoditas.

“Tradisi lebaran tetap ada, tidak dihilangkan. Akan tetapi jangan disertai dengan memborong sembako. Stok barang akan selalu ada,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang, Arief Moelia Adie, di Semarang, Senin.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Arief meminta masyarakat tidak perlu terlalu berlebihan (memborong sembako, red.). Apalagi, Pemkot Semarang juga berencana menggelar pasar murah.

Ia menjelaskan, jika permintaan barang naik, maka harga barang juga akan mengikuti menjadi naik. Oleh karena itu, diupayakan agar membeli barang sewajarnya.

Terkait pelaksanaan pasar murah, Disperindag Kota Semarang masih melakukan rapat dengan distributor untuk menentukan komoditas, harga, dan pelaksanaan pasar murah.

“Harganya pasti lebih murah dari harga di pasaran dan dari harga di tingkat distributor, karena mendapat subsidi dari pemerintah,” katanya.

Target sasaran adalah keluarga miskin dengan daya beli rendah, dan data dari tingkat daerah ada pada tingkat kecamatan dan kelurahan setempat.

“Berdasarkan pengalaman tahun lalu, target kita sesuai sasaran,” katanya.

Ada delapan titik yang direncanakan sebagai tempat pelaksanaan pasar murah di Kota Semarang adalah Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Semarang Selatan, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Genuk, dan Kecamatan Tembalang.

Ant/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya