SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Pengembangan energi nuklir merupakan salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan guna memenuhi pasokan listrik di Indonesia pada masa mendatang.

Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi, Burhanuddin Jusuf Habibie mengatakan, proyeksi konsumsi energi Indonesia pada 2020 sekitar 157 persen dari konsumsi energi saat ini.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Proyeksi energi Indonesia pada 2045 sekitar 483 persen dari dari konsumsi energi saat ini. Kebutuhan energi itu sangat sulit dipenuhi,” kata BJ Habibie ketika menjadi pembicara kunci pada diskusi “PLTN Menjamin Ketahanan Penyediaan Listrik Nasional” di Jakarta, Rabu.

Dikatakan Habibie, sampai saat ini pemerintah Indonesia masih mengandalkan sumber energi primer yang tidak terbarukan seperti bahan bakar minyak (BBM) dan batubara yang memiliki emisi CO2, NO2, dan SO2 tinggi untuk pasokan listrik nasional.

Sumber energi primer terutama batubara, kata dia, melepas begitu saja emisinya maupun debu halus berupa partikel metal ke udara, yang setelah melampaui batas ambang membuat udara menjadi tidak sehat.

“Emisi NO2 dan SO2 yang bebas di udara jika terkena air hujan bisa menimbulkan asam, sehingga terjadi air hujan yang mengandung asam,” katanya.

Menurut dia, energi nuklir menjadi salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan karena emisinya bisa efisien sampai lebih dari 50 persen, sehingga sangat dibutuhkan sebagai energi alternatif untuk memenuhi pasokan listrik di Indonesia pada masa mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Habibie juga menyampaikan tiga skenario pengembangan energi di Indonesia pada masa mendatang yakni pengembangan energi tanpa nuklir, pengembangan energi dengan opsi nuklir hingga 2025, serta pengembangan energi dengan opsi nuklir kompetisi.

Dalam opsi pengembangan energi di Indonesia pada masa mendatang tersebut, Habibie meminta pada pemerintah, legislatif, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk bis abersinergi dan terus memonitor perkembangannya.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya