SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah berencana kembali mencari utang senilai Rp 233,66 triliun di tahun 2010. Dana sebesar itu akan dicari melalui penerbitan surat utang maupun pinjaman langsung.

Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto, tambahan utang dan pinjaman itu berasal dari penerbitan surat utang secara gross 2010 sebesar Rp 175,061 triliun, pinjaman program Rp 24,443 triliun, pinjaman proyek Rp 33,132 triliun, dan pembiayaan dalam negeri dari perbankan nasional sebesar Rp 1 triliun.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Utang baru itu untuk menutup kebutuhan pembiayaan tahun depan sekitar Rp 236,129 triliun,” katanya di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (15/12).

Dari Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, total kebutuhan pembiayaan itu berasal dari rencana defisit anggaran 2010 sebesar Rp 98,009 triliun.

Utang jatuh tempo mencapai Rp 129,475 triliun (pinjaman asing sebesar Rp 58,843 triliun dan obligasi domestik termasuk rencana pembelian kembali Rp 70,632 triliun) serta pembayaran penerusan pinjaman senilai Rp 8,643 triliun.

Ia mengatakan, sisa kebutuhan pembiayaan tahun depan akan dipenuhi dari sumber pembiayaan non utang seperti saldo kas pemerintah sebesar Rp 2,462 triliun.

“Kita akan optimalkan pencarian sumber dana dari dalam negeri sambil mengurangi rasio utang luar negeri secara bertahap,” tambahnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya