SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah masih membutuhkan investasi untuk pengembangan Desa Mandiri Energi (DME) sebesar Rp 4,5-5 triliun. Jumlah investasi tersebut untuk 3.000-4.000 desa di 33 propinsi pada kurun waktu 2010-2014.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan Kementerian Koordinasi Perekeonomian Bayu Krisnamurthi dalam pemberian sambutan pada acara Evaluasi 2 Tahun Program Desa Mandiri Energi di Gedung Menko perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (10/9).

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Menurut Bayu, setelah dua tahun berjalan, program DME telah menghasilkan 633 DME yang tersebar di 27 propinsi dengan total investasi sebesar Rp 895,3 miliar dengan rata-rata Rp 298 miliar per tahun atau Rp1,4 miliar per desa.

Bayu menambahkan walaupun sudah ada dana stimulus sebesar Rp 75 miliar di 2009 untuk DME, namun program ini masih membutuhkan investasi yang sangat besar baik dari pihak Pemerintah Daerah maupun pihak swasta.

Bayu menjelaskan dengan adanya program DME, negara dapat melakukan penghematan bahan bakar minyak sekitar 39,2 liter per tahun atau senilai Rp 235 miliar per tahun.

“Ini merupakan sinyal DME memiliki peran ganda yaitu diversifikasi dan pembangunan desa. Dengan keuntungan seperti itu, kami mengundang pihak swasta untuk menanamkan investasi dalam program ini,” jelas Bayu.

Namun, Bayu mewanti-wanti dalam pelaksanaan program ini, pemerintah daerah jangan setengah-setengah. Kalau pemerintah daerah hanya punya setengah dana pembangunan DME yaitu Rp 1,4 miliar maka sebaiknya tidak perlu menjadikan desanya sebagai DME karena nanti tidak akan jalan.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya