SOLOPOS.COM - Hizbut Tahrir Indonesia (elhooda.net)

Pemerintah blokir situs radikal diprotes sejumlah pihak salah satunya HTI.

Solopos.com, JAKARTA – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengecam Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara, yang telah memblokir beberapa website bernuansa islami, hanya karena diduga akan terindikasi munculnya gerakan radikalisme dan berujung pada aksi terorisme. 

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Penegasan tersebut disampaikan Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto, di Jakarta, Kamis (2/4/2015).

“Jadi saya melihat ini sudah ngawur dan serampangan,” tutur dia.

Ismail menuturkan beberapa website bernuansa islami yang sempat diblokir oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi adalah website yang banyak menyebarkan kebaikan, bukan website yang akan menyebarkan ajaran terorisme dan radikalisme kepada masyarakat.

“Beberapa website [yang sempat diblokir] itu menyebarkan kebaikan,” kata Islamil.

Menurut Ismail, pemerintah harus mengklarifikasi dan menjelaskan lebih dalam tentang radikalisme versi pemerintah kepada publik.

Jika radikalisme yang dimaksud pemerintah sama dengan ajaran jihad yang diajarkan dalam Islam, menurut Ismail semua penyebar agama Islam di Indonesia juga telah melakukan jihad yaitu menyebarkan agama Islam.

“Kalau itu adalah ajaran jihad, itu sudah ada sejak dulu. Jihad itu berperan sangat besar dalam membangun negara ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya