SOLOPOS.COM - Peserta aksi mengusung keranda yang dibungkus spanduk saat aksi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di kawasan Gladak, Jl Slamet Riyadi, Solo, Jumat (9/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, JAKARTA — Pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar kemungkinan besar urung dilakukan hingga akhir tahun.

Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pemerintah mengkaji ulang rencana pembatasan pembelian Pertalite dan Solar karena harga BBM sudah naik pada awal bulan ini.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Kalau ini kan skenarionya sudah naik dulu harga, jadi kalau revisi itu nanti perlu dikaji dulu, setelah naik harga masak mau dibatasi lagi?” kata Tutuka selepas Rapat Panja Pembahasan RUU APBN 2023 di Banggar DPR, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Peninjauan kembali itu, kata Tutuka, belakangan ikut menjadi topik bahasan pematangan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM yang ditarget rampung pada bulan ini.

Baca Juga: Dampak Harga BBM Naik, Klaten Siapkan Dana Hampir Rp10 Miliar

Di sisi lain, Tutuka menambahkan, pemerintah juga belum berencana untuk menerapkan kebijakan itu tahun depan.

Kendati demikian, parlemen mendorong pemerintah untuk membenahi mekanisme subsidi terbuka yang selama ini dinilai tidak tepat sasaran untuk komoditas BBM.

“Kita belum menentukan karena ini harus hati-hati sekali itu karena harganya sudah naik, terus dibatasi, saya kira kita harus kaji dulu,” ujarnya.

Baca Juga: Dijambret, 2 Penerima BLT BBM di Kalikotes Klaten Peroleh Duit Pengganti

Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menilai negatif manuver pemerintah yang belakangan justru menaikkan kuota BBM jenis Pertalite dan Solar di tengah kemampuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022 yang terbatas.

Said menganggap keputusan pemerintah itu terkesan gegabah di tengah mekanisme penyaluran subsidi BBM yang masih longgar atau tidak tepat sasaran.

Konsekuensinya, kuota yang ditambah justru menghabiskan alokasi subsidi dengan tidak terukur.

Baca Juga: Warga Wonogiri Sulit Peroleh BBM Subsidi, Bupati Usulkan Penambahan Kuota

“Kalau hanya main di kuota kita meneruskan pembakaran uang melalui oil energy yang lebih besar, tetapi dampaknya tidak menyasar ke kelompok sasaran,” kata Said saat dihubungi.

Dia menyarankan pemerintah untuk fokus pada perbaikan mekanisme pemberian subsidi. Dia meminta Solar dan Pertalite difokuskan untuk sepeda motor di bawah 250 cc, kendaraan umum, ojek online serta pelaku usaha mikro, kecil dan nelayan.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi UMS Sebut Pembatasan Pertalite Rawan Penyelewengan

“Penambahan kuota Pertalite dan solar tidak menyelesaikan persoalan mendasar subsidi. Sebab yang seharusnya ditempuh adalah mengubah kelompok sasaran penerima subsidi solar dan pertalite,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Ini Alasan Pembatasan Beli Pertalite Belum Dilakukan di Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya