SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai (Gonatureplus.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan membeli kedelai lokal Rp10.000 per kilogram di tingkat petani.

Pemerintah mengambil langkah itu untuk meningkatkan minat pelaku usaha tani dalam memproduksi kedelai di Indonesia.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan harga pembelian minimum di tingkat petani diperkirakan bisa mencapai Rp10.000 per kg agar petani mendapatkan keuntungan ketika menanam kedelai.

“Ada juga harga pembelian minimum ke petani yang tanam kedelai sehingga petani-petani saudara kita kalau tanam ada keuntungan. Kalau tanam untung, gak usah diminta pasti sedulur-sedulur petani pasti menanam,” kata Arief.

Rencananya, off taker atau pembeli pasti hasil panen kedelai tersebut adalah Bulog dan BUMN pangan ID Food bersama dengan anak perusahaannya.

Baca Juga : Perajin Tahu Sragen Minta Pemerintah Turunkan Harga Kedelai

“Hari ini harga CBOT Chicago Board itu kalau dirupiahkan Rp7.700 per kg sedangkan kami maunya angka sekitar Rp10.000 per kg kami beli di petani. Itu nanti kami lihat dan ini harus segera karena kami mau dorong Indonesia produksi kedelai seperti beberapa tahun lalu,” jelas Arief.

Produksi kedelai dalam negeri saat ini tidak lebih dari 250.000 ton per tahun. Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan kedelai untuk konsumsi dalam negeri yang mencapai 2 juta ton setahun.

Arief optimistis Indonesia bisa memproduksi kedelai hingga swasembada seperti era Orde Baru. Produksi kedelai saat itu mencapai 1,5 juta ton dalam setahun.

Saat ini produksi kedelai lokal per hektare hanya mencapai 1-1,5 ton. Arief mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar produksi kedelai ditingkatkan mencapai 3-5 ton per hektare dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Kepala Badan Pangan Nasional menjelaskan kemungkinan kedelai lokal Indonesia menggunakan bibit modifikasi genetika untuk peningkatan produktivitas. Dia menyebutkan bahwa kedelai impor yang selama ini digunakan untuk kebutuhan konsumsi di Indonesia merupakan kedelai dengan benih GMO (genetically modified organism).

Baca Juga : Harga Kedelai Melejit, Politikus PKB Kritik Kebijakan Impor Pemerintah

Selanjutnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan melakukan penanaman kedelai hingga 600.000 hektare. Langkah itu dilakukan secara bertahap. Tahap awal akan dilakukan penanaman di 350.000 hektare lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya