SOLOPOS.COM - ilustrasi tersangka pembunuhan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Pembunuhan Tangerang terhadap Eno, perempuan berusia 18 tahun mendapat sorotan publik.

Solopos.com, JAKARTA – Tak ada yang menyangka, tersangka RAL,15, berani melakukan pembunuhan sadis terhadap Eno Fariha, 18, bersama 2 tersangka lainnya. Padahal, siswa kelas VII di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu dikenal sebagai anak yang berprestasi.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“RAL ini sebenarnya anaknya pintar, dia selalu ranking 1, 5 besarlah di sekolahnya,” ujar Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen kepada detikcom, Rabu (19/5/2016).

Menurut Handik, tersangka pernah dimasukan ke pesantren di Mauk, Tangerang, oleh orangtuanya karena bandel.

“Dia sempat dimasukin ke pesantren sama bapaknya karena anaknya bandel. Pesantren dia di Mauk selama 1 tahun 6 bulanan,” ujar Handik.

RAL baru selesai mengikuti Ujian Nasional (UN) sebelum melakukan pembunuhan terhadap Eno. Siang itu, Kamis (12/5/2016) selepas sekolah, RAL menghubungi Eno via SMS yang menanyakan apakah korban ada acara malam hari atau tidak.

SMS tersangka dibalas Eno, hingga akhirnya Eno mengundang tersangka untuk masuk ke dalam kamar kos. Sampai akhirnya, terjadi pembunuhan sadis yang ia lakukan bersama 2 tersangka Rahmat Arifin, 23,dan Imam Harpiadi, 23.

RAL mengaku terpaksa mengikuti ajakan 2 tersangka untuk membunuh korban lantaran merasa takut dan tertekan.

“Saya merasa tertekan oleh Imam dan Arif. Kemudian, saya juga merasa takut nanti kalau korban masih hidup, saya dilaporkan ke polisi,” ujar RAL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya