SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/o-bras.com)

Pembunuhan Tangerang dengan korban Eno Farihan telah terungkap. Polisi menahan ketiga pembunuh Eno di ruang khusus dan membantah ada yang bunuh diri.

Solopos.com, JAKARTA — Tiga tersangka pembunuhan sadis Eno Farihah, 18, ditahan di sel khusus di Rutan Polda Metro Jaya. Ketiga tersangka tidak ditahan bersama para tahanan lainnya.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“[ditahan di] Sel yang saat ini kosong, bisa kita gunakan di sana. Sementara ditahan di sana,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/5/2016), dikutip Solopos.com dari Detik.

Dalam kesempatan itu, Awi juga meluruskan informasi yang beredar di media sosial bahwa ketiga tersangka tewas di dalam tahanan dan menyatakan isu itu tidak benar. Bahkan, ketiga tersangka sehat-sehat saja ketika diperiksa lanjutan. “Berita kemarin hoax. Sabtu masih pemeriksaan tambahan juga didampingi pengacara dan sehat-sehat saja,” ujarnya.

Terkait pemeriksaan psikologi, lanjut Awi, penyidik saat ini tengah berkoordinasi dengan Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya. “Subdit Resmo Ditreskrimum hari ini sudah kemarin-kemari bersurat kepada Biro SDM yang isinya menghadirkan psikiater hari ini,” ungkapnya.

Sementara itu, polisi juga memfokuskan pemeriksaan terhadap tersangka RAL, 15, mengingat tersangkanya masih di bawah umur. “Kenapa ini dikebut? Sementara fokus ini untuk penyelesaian berkas segera tuntas dan dilimpahkan,” imbuhnya.

Sebelummnya, ketiga tersangka pembunuh Eno Farihah itu memang mendapatkan pengawalan ketat lantaran ada kekhawatiran mereka bunuh diri. Polisi juga mencegah agar mereka tidak ditekan tahanan lain karena mereka terlibat kasus perkosaan.

“Masuk 17 Mei, baru dini hari kemarin. Penjagaan lebih atensi khusus, takut bunuh diri. Karena secara psikologis, semua orang menghujat dan menghina pelaku perkosaan,” kata Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya, AKBP Barnabas kepada wartawan di ruangannya, Jakarta, Rabu (18/5/2016) lalu, dikutip Solopos.com dari Okezone.

“Kita menjaga jangan sampai di-bully. Anggota menjaga seluruhnya, ruangan normal, mereka bertiga disendirikan. Takutnya masuk dikhawatirkan udah dikerubutin,” papar Barnabas saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya