Solopos.com, JAKARTA – Pembunuhan sadis wanita cantik, Fransica Yovie (Sisca) terus diselidiki. Pengakuan tersangka yang menyebutkan pembunuhan tersebut karena penjambretan dinilai janggal. Kepolisan Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung kini mengarahkan penyelidikan ke motif asmara.
Polrestabes menyelidiki motif asmara Branch Manajer PT Venera Mukti Finance Fransisca Yovie (Sisca) dengan seorang perwira menengah di jajaran Polda Jabar. Penyelidikan ke motif asmara itu telah direstui Kapolda Jabar, Irjen Pol Suhardi Alius.
Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno mengungkapkan penyelidikan motif asmara antara korban dan perwira menengah berpangkat komisaris polisi (Kompol) dilakukan.
“Pak Kapolda telah memerintah untuk mengungkap kasus ini. Kalau ada [aparat polisi] yang terlibat jangan ditutup-tutupi,” ujarnya dalam keterangan pers di Bandung, sebagaimana ditayangkan TvOne Selasa (13/8/2013) siang.
Sutarno menjelaskan petunjuk adanya motif asmara di balik pembuhunan antara lain karena pihak yang berwajib menemukan surat curhat korban dan fotonya bersama dengan seorang Kompol yang bertugas di Polda jabar.
“Dalam suratnya korban berkeluh-kesah kepada Kompol tadi. Ada kata-kata asmara [sebagimana layaknya orang berpacaran],” paparnya.
Namun, menurut Kapolrestabes Bandung, sejuh ini pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap Kompol yang disebut-sebut dalam surat korban tadi.
Jika motif asmara benar terjadi di balik pembunuhan Sisca, maka hal itu mematahkan dugaan sebelumnya bahwa kasus pembuhuhan yang menggegerkan ini terjadi karena penjambretan.
Sebelumnya Kota Bandung digegerkan dengan pembunuhan sadis terhadap wanita cantik pada Senin 5 Agustus 2013.