SOLOPOS.COM - Twitter @tataa_chubby (Twitter)

Pembunuhan sadis Deudeuh Alfisahrin memunculkan spekulasi. Salah satunya diduga terkait dengan praktek esek-esek di media sosial (medsos).

Solopos.com, JAKARTA – Deudeuh Alfisahrin tewas di kamar kosnya dalam kondisi tanpa busana, Sabtu (11/4/2015) malam. Pembunuhan ini diduga terkait dengan praktek esek-esek di media sosial (medsos).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Deudeuh Alfisahrin diduga pemilik akun Twitter @tataa_chubby. Di akun tersebut sering diunggah foto-foto Deudeuh. Beberapa rekan Deudeuh menyebut akun tersebut terkait dengan akun alter.

Akun alter merupakan istilah di jagat maya yang menjual foto-foto “panas”, foto-foto vulgar. Akun tersebut menggunakan nama palsu. Akun alter ini digunakan oleh penggunanya untuk mencari uang. Caranya dengan menjual foto panas kepada pelanggannya di Twitter.

Selain itu juga menyebarkan nomor telepon genggam kepada pengguna untuk selanjutnya memberikan layanan “plus-plus” via telepon.

Laporan Detik, Senin (13/4/2015), mengisahkan soal pemburu perempuan “bisa dibayar” (bisyar) dan “bisa dipakai”.  Yon [bukan nama sebenarnya] mengatakan mencari perempuan bisyar ada untung ruginya. Terkadang apa juga yang memasang foto cantik di media sosial tapi saat ditemui ternyata tidak sesuai harapan.

“Ada nih pas ketemu ternyata mukanya beda. Ya suka-suka sendiri aja, kalau masih tetep mau pakai ya hajar. Kalau nggak ya tinggal aja,” ucap Yon blak-blakan.

Namun selama menggeluti dunia bisyar di media sosial, Yon bisa mendapatkan harga miring dengan perempuan dengan kisaran usia 20-an. Selain itu, negosiasi dilakukan langsung tanpa perantara.

Hingga berita ini diturunkan pihak kepolisian masih mengusut peristiwa Sabtu malam di kamar Deudeuh Alfisahrin.

Polisi hingga Senin masih memburu seorang pria yang diduga bersama Deudeuh Alfisahrin, 26, sebelum tewas. Hasil pemeriksaan visum menyebutkan, Deudeuh tewas karena kehabisan oksigen. Dugaan kuat, dia dibunuh dengan cara melilitkan kabel di leher atau dicekik. 

Pemeriksaan polisi terhadap saksi kini mengerucut pada sosok seorang laki-laki yang terakhir bersama Deudeuh dan terlibat keributan. Dia diduga beraksi hanya seorang diri.

Deudeuh ditemukan tewas di kamar kosnya di Tebet Utara, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam lalu. Tubuhnya yang tanpa busana hanya ditutupi bedcover di dalam kamar.

Mulutnya disumpal kaos kaki, sementara lehernya terlilit kabel hairdryer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya