SOLOPOS.COM - Polisi mengawal seorang tersangka kasus pembunuhan Roy Mando Sah Siregar, 21, saat gelar kasus di Mapolresta Medan, Sumatera Utara, Selasa (3/5/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Septianda Perdana)

Pembunuhan dosen UMSU oleh mahasiswanya sendiri diduga bermotif dendam.

Solopos.com, MEDAN — Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) Nurain Lubis, 63, meninggal dunia dibunuh oleh mahasiswanya, RS, 21, Senin (2/5/2016) sore. Pembunuhan itu rupanya dipicu dendam RS yang menganggap dirinya diperlakukan tidak adil oleh dosennya.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Kapolrestabes Medan Kombes Pol. Mardiaz mengatakan RS juga sering tidak disiplin di kelas. Wajar saja dia ditegur oleh Nurain. Tetapi perlakuan dosen itu malah dianggap RS sebagai bentuk intimidasi. “Jadi dia itu kalau pakai kaos ke kelas diusir, kalau enggak bawa buku diusir, dia sakit hati karena begitu,” ucapnya.

Polisi mengawal seorang tersangka kasus pembunuhan Roy Mando Sah Siregar, 21, saat gelar kasus di Mapolresta Medan, Sumatera Utara, Selasa (3/5/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Septianda Perdana)

Polisi mengawal seorang tersangka kasus pembunuhan Roy Mando Sah Siregar, 21, saat gelar kasus di Mapolresta Medan, Sumatera Utara, Selasa (3/5/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Septianda Perdana)

RS merupakan mahasiswa semester VI PPKN yang sedang menempuh mata kuliah microteaching. Informasi yang beredar menyebutkan dugaan bahwa RS terhalang oleh persyaratan tertentu yang belum dipenuhi tersangka. Baca juga: Tinggalkan Belasan Tusukan, Pembunuhan Dosen UMSU Diduga Terencana.

Polisi mengamankan RS, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) dari amukan massa di dalam Kampus UMSU, Medan, Sumatra Utara, Senin (2//2016). (JIBI/Solopos/Antara/Irsan Mulyadi)

Polisi mengamankan RS, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) dari amukan massa di dalam Kampus UMSU, Medan, Sumatra Utara, Senin (2//2016). (JIBI/Solopos/Antara/Irsan Mulyadi)

Akibat kejadian itu, amuk massa mahasiswa tak tertahankan. Ratusan mahasiswa terlibat dalam bentrok fisik dengan polisi karena sebagian dari mereka tidak ingin tersangka dibawa polisi. Mereka memilih menghakimi RS dengan cara mereka sendiri. Jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk menjalani visum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya