SOLOPOS.COM - Polisi menunjukkan tersangka dan barang bukti saat gelar perkara kasus pembunuhan Ade Sara di Polres Bekasi, Jawa Barat, Jumat (7/3/2014). PPolres Bekasi kota berhasil menangkap Hafid dan Assyfa Rahmadhani tersangka pembunuh Ade Sara dan mereka dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak)

Solopos.com, JAKARTA—Kedua orang tua Ade Sara Angelina Suroto telah mengiklaskan kepergian putri semata wayangnya. Bahkan orang tua Ade Sara telah memafkan pelaku pembunuhan sadis itu. Ibu Ade Sara, Elizabeth mengatakan dia telah berserah diri kepada Tuhan atas kepergian putrinya itu.

Keluarga tersangka pembunuh Ade Sara yakni orang tua Assyifa dan Hafitd, Rabu (12/3) malam lalu mendatangi orang tua Ade Sara.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Orang tua Syifa yang mengenakan kerudung biru dan masker wajah, langsung memeluk Elizabeth Diana, ibu Ade Sara.

Sambil berderai air mata dan isak tangis, ia meminta maaf dipelukan Elizabeth yang terlihat tegar. “Saya sudah mengampuni,” kata Elizabeth sambil mengelus punggung ibu Syifa sebagaimana dikutip laman Detik.

“Saya kalau enggak berserah sama Tuhan, saya enggak bisa kuat. Saya belajar berserah dan tunduk saja, walaupun di sisi lain sebagai orang tua kadang bertanya ‘Aduh Tuhan, kenapa harus seperti ini, kenapa saya?,” kata Elizabeth sambil menyeka air mata seusai tamunya pergi.

Elizabeth mengatakan dia beserta suaminya telah memafkan pelaku. k Hafitd dan Syiffa diketahui sebagai pembunuh Ade Sara. Namun ia dan sang suami, Suroto tetap meminta agar hukum ditegakkan sehingga masing-masing pihak bisa memetik pelajaran.

Psikolog Sani Budiantini Hermawan mengaku salut dengan pola pikir yang diperlihatkan orang tua Ade Sara. Dia menilai Elizabeth dan Suroto memiliki nilai agama yang kental serta bisa menerima dengan ikhlas kematian putri semata wayangnya tersebut.  “Pola pikir orang tua korban sudah bisa mendekati kematangan yang tinggi. Jadi, bisa menerima hal seperti itu,” ujarnya.

Pemeriksaan Psikologi

Sementara itu, sebagaimana dikutip laman Liputan6.com, hasil tes psikologi Syifa dan Hafitd baru diketahui sekitar tiga hingga empat hari ke depan. Polda Metro Jaya melakukan tes psikologi terhadap kedua pelaku pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto. Dari hasil pemeriksaan kejiwaan Ahmad Imam Al Hafitd  dan Assyifa Ramadhani, Polres Bekasi Kota mengungkapkan bahwa keadaan jiwa kedua pelaku normal.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, pemeriksaan kejiwaan ini bertujuan memastikan apakah ada kecenderungan sifat dan sikap yang dimiliki kedua pelaku.

“Tes psikologi bukan untuk menunjukkan waras atau tidak, tapi lebih melihat kecenderungannya. Apakah pendiam, pendendam, dan sebagainya,” kata Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Sejauh ini, pemeriksaan berjalan kondusif. “Hasilnya belum, keluar hingga 3 atau 4 hari ke depan. Selama pemeriksaan baik dan kooperatif, berjalan kondusif,” kata Rikwanto.

Secara umum, tes psikologi terlaksana dengan baik, wajar dan belum menemukan kejanggalan yang berarti. “Secara umum dari pemeriksaan, proses berjalan lancar. Tes psikologis yang dilakukan merupakan SOP dalam kasus-kasus tertentu,” jelas Rikwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya