SOLOPOS.COM - Ahmad Imam Al-Hafitd, 19, dan Assyifa alias Sifa, 19, tersangka pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, 19. (Detik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Tersangka pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, 19, Ahmad Imam Al-Hafitd, 19 ternyata selama ini kurang diberi perhatian orang tua. Hafitd kepada ibunda Ade Sara pernah curhat ingin dipeluk bapaknya dan diakui sebagai anak.

Hal ini diketahui melalui pernyataan, Ibunda Ade Sara, Elisabeth Diana Dewayani dalam sebuah wawancara di acara Show Imah yang disiarkan TransTV, Senin (10/3/2014) sore. Elisabeth saat ditanya Soimah berharap orang tua Hafitd mau memperhatikan anaknya yang rindu belaian.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Saya ingin sebagai orang tua bisa deket dengan anak. Bahwa dia ingin dipeluk oleh papanya. Dia ingin diapresiasi atau diakui sebagai anaknya,” katanya.
Elisabet menambahkan hingga saat ini orang tua yang bersangkutan belum datang dan meminta maaf. Hafitd di mata Elisabeth adalah sosok yang ramah.

Selama berpacaran dengan Ade Sara dia tidak menunjukkan gelagat sadis. Dia menyebut Hafitd sebagai sosok yang sopan dan romantis. Namun semenjak putus dengan Ade Sara, Hafitd terlihat lebih agresif. Dia sering berkata kasar dan mengumpat kepada Ade Sara. “Sejak saat itu saya melarang bertemu dengan Hafitd, saya jengkel dengan yang dia lakukan sama anak saya,” kata Elisabeth.

Teman Ade Sara, Elfina juga mengatakan semasa berpacaran Hafitd memang sosok yang romantis.  “Kayaknya orangnya baik, dan kocak, pacaran sama sara juga romantis banget,” aku Elfina. Elfina menilai, gelagat sadis Hafitd dipengaruhi tontonannya. “Dia suka nonton Jack Ass. Dia deket sama Ade Sara kan karena suka main CSI Miami. Tapi saya enggak kepikiran dia bakal ngelakui kaya gini,” katanya.

Dalam acara itu pembawa acara, Soimah menyatakan kagum dengan ibunda Ade Sara yang begitu tegas. Soimah bahkan sempat menyebut tidak akan sesabar Elisabeth jika anaknya dibunuh.“Kalau saya sendiri, anak saya dibunuh, saya pasti kalau nggak dendam ya menuntut,” katanya.

Proses pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, 19, memang terbilang sadis. Kedua tersangka pelaku memukul dan menyetrum korban di dalam kendaraan mobil berjenis city car di sepanjang jalan dari Jakarta Selatan menuju Jakarta Timur.

Setelah pingsan, pelaku menyumpal mulut korban dengan koran hingga meninggal dunia, kemudian jasad Sarah di Jalan Tol Bintara Kilometer 41 JORR. Korban juga dicekik, dan di tubuhnya terdapat luka lebam di bagian paha dan tangan akibat tindakan penganiayaan. Selain itu, ditemukan lembaran kertas di tenggoran Ade Sara.

Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo di Bekasi mengatakan Ade Sara tewas akibat pembunuhan dengan cara dicekik.

“Ditemukan juga dalam tenggorokan korban ada sejumlah lembaran kertas. Kemungkinan dia dipaksa untuk memakannya saat peristiwa pembunuhan berlangsung,” kata Siswo.

Pelaku pembunuhan berupaya menghapus jejak kejahatannya dengan menghilangkan identitas korban. Saat ditemukan, tidak terdapat satu pun identitas yang melekat pada tubuh korban. Yang tertinggal hanya pakaian putih dan celana hitam dengan sebuah gelang bertuliskan “Java Jazz Festival”.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Kamis (6/3/2014) malam, pelaku adalah sepasang kekasih, Hafitd dan Assyifa. Sedangkan, Hafitd adalah mantan kekasih Ade Sara.

Saat ini kedua tersangka menjalani pemeriksaan. Keduanya menghadapi tuntutan maksimal pidana mati dengan pasal sangkaan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya