SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BEIRUT--Pemerintah Suriah mengklaim berhasil mendesak keluar pasukan pemberontak dari Aleppo pada Minggu (29/7/2012) malam. Sementara indikasi Amerika Serikat tengah mempertimbangkan intervensi militer menguat.

Media pemerintah Suriah melaporkan, tentara militer telah “dibersihkan” lingkungan Aleppo di bagian barat daya, Salaheddine. Media pemerintah juga menyebut tentara pemerintah telah mengakibatkan “kerugian besar” pada pemberontak di salah satu kabupaten pertama yang mereka kuasai dalam rangka merebut kota itu dari tangan pemberontak.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Selain itu, pemerintah mengklaim keberhasilan operasi militer di lingkungan Sukhour, timur laut Aleppo, serta sejumlah benteng lain milik pemberontak. Namun para aktivis membantah semua klaim itu.

Hal itu terlihat dari serangan sengit yang kembali diluncurkan tentara pemerintah di Aleppo mulai Senin (30/7/2012) pagi. Kubu pemberontak membantah pasukan pemerintah telah berhasil mengusir mereka dari kota perdagangan utama Suriah itu.

Militer Suriah telah mengerahkan pasukan di sekitar Aleppo, tempat para pemberontak berhasil menguasai sejumlah kawasan setelah 10 hari serangan. Dalam upaya merebut kembali kontrol atas Aleppo, pasukan Suriah telah mengerahkan helikopter tempur dan tank-tank.

Namun, penggunaan senjata-senjata berat oleh militer Suriah itu di satu sisi membawa keuntungan bagi kubu pemberontak secara politis berupa meningkatnya dukungan dari dunia internasional. Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, menyebut Presiden Suriah, Bashar al-Assad, telah mempercepat kematiannya sendiri melalui serangan-serangan mematikan tersebut.

Panetta tengah mengadakan tur Timur Tengah, yang diperkirakan dengan fokus utama mengenai krisis Suriah. Saat singgah di Tunisia pada Minggu larut malam, Panetta menyebut krisis Suriah semakin dalam.

“Jika mereka melanjutkan serangan tragis semacam ini kepada rakyat mereka sendiri, saya pikir itu akhirnya akan menjadi sebuah paku di peti mati Assad. Rezimnya akan segera berakhir,” kata Panetta kepada para wartawan yang menyertainya dalam kunjungan itu, seperti dilansir yahoonews.

Berdasarkan perkiraan terakhir yang disebut pejabat PBB untuk urusan kemanusiaan, Valerie Amos, sekitar 200.000 warga sipil telah melarikan diri dari pertempuran di Aleppo. Aleppo adalah kota terbesar di Suriah dengan populasi sekitar 3 juta jiwa.

Rezim Assad telah dilanda serangkaian pembelotan, termasuk tiga diplomat peringkat tinggi dan beberapa komandan militer. Kabar pembelotan terbaru muncul saat seorang pejabat Turki, Senin, mengumumkan seorang brigjen Suriah yang menjadi wakil kepala polisi di wilayah Latakia, telah membelot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya