SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA—Branch Manager Pertamina Wilayah DIY dan Surakarta Freddy Anwar mengklaim pembatasan solar subsidi tidak berdampak signifikan di DIY, apalagi Pertamina berupaya untuk tak mengurangi kuota solar untuk kebutuhan nelayan.

“Kami upayakan tidak perlu ada pengurangan untuk kawasan nelayan,” kata Freddy seusai menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Permukiman, Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY di Kantor Dinas PU dan ESDM, Kamis (7/8/2014).

Promosi BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Tingkatkan Layanan Finansial bagi PMI di Korsel

Ia menjelaskan, konsumsi solar di DIY hanya 350 kiloliter per hari. Adapun kuota solar subsidi 2014 sebesar 138.000 kiloliter setahun. Tercatat sampai Juli, 54% solar subsidi telah dikonsumsi. Dengan sisa kuota 56%, menurut dia, mampu mencukupi kebutuhan solar subsidi DIY sampai akhir tahun.

Adapun konsumsi solar subsidi di kawasan nelayan Gunungkidul hanya 24 kiloliter per bulan. Menurut dia, konsumsi itu sangat kecil dibanding konsumsi di wilayah pelabuhan lain yang mencapai ribuan kiloliter per bulan. Semula ada rencana kebijakan mengurangi 20%, tapi dengan melihat besar konsumsi itu, pengurangan pun sebenarnya tidak signifikan.

Pertimbangan lainnya, menurut dia, karena DIY tidak termasuk dalam ada empat cluster khusus yang wajib menerapkan pembatasan solar. Empat cluster itu yang ditentukan itu yakni wilayah pertambangan, industri, perkebunan dan pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya