SOLOPOS.COM - Ilustrasi Garis Polisi (JIBI/Dok)

Pembataian keluarga di Papua Barat Agustus lalu dinilai menggantung.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meminta dukungan Bareskrim Polri soal kasus pembantaian keluarga di Papua Barat bulan lalu.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Kedatangan kita minta dukungan dari Kabareskrim, saya sampaikan kronologis peristiwa pembantaian satu keluarga di mana seorang ibu dan tiga anaknya, satu di dalam kandungan, satu berumur 6 tahun, satu 2 tahun, mengalami pembantaian sangat sadis dan di luar akal sehat,” kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait di Bareskrim, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Aris mengatakan penanganan kasus pembantaian ini terkesan menggantung, padahal Polres Teluk Bintuni telah mengantongi calon tersangka. “Tersangka kasus ini berinisial ST nampaknya oknum tentara, sudah diserahkan ke Denpom tapi belum mau terima,” katanya.

“Oleh sebab itu, kami ke sini untuk berkoordinasi dengan pak Kabareskrim. Besok akan bertemu Panglima TNI, dan Senin pekan depan berangkat ke Papua Barat untuk melihat dan melakukan investigasi di sana.”

Seperti diwartakan pembunuhan keji terjadi di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, dengan empat korban jiwa. Masing-masing, seorang ibu hamil Frelly Dian Sari, dan dua anaknya Cicilia Putri Natalia dan Andika. Ketiganya ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan pada 27 Agustus 2015 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya