SOLOPOS.COM - Kegiatan groundbreaking pembangunan jalur ganda kereta api Solo Balapan-Kalioso dan rekayasa lalu lintas di Simpang Joglo Solo yang dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (8/1/2022) siang. (Solopos.com/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Megaproyek jalur ganda kereta api Solo Balapan-Kalioso dan elevated rail atau rel layang Joglo Solo senilai Rp980 miliar resmi dimulai, Sabtu (8/1/2022) pagi. Pembangunan ditandai dengan groundbreaking yang dihadiri Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan sejumlah pihak terkait.

Budi Karya dalam sambutannya mengharapkan pembangunan tersebut mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah aglomerasi Soloraya hingga Madiun. Ia mengatakan selama ini kereta bandara digadang-gadang menjadi unggulan dalam menghubungkan aglomerasi Solo, Klaten, Karanganyar, dan Madiun.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Namun, kereta yang baru beroperasi dari Klaten menuju Bandara Adi Sumarmo dengan headway setengah jam tersebut menimbulkan kemacetan. Khususnya di simpang Joglo yang menjadi pertemuan kendaraan dari berbagai arah. Terlebih, kawasan tersebut juga menjadi titik pertemuan kendaraan dari Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta yang ingin masuk ke wilayah Solo tanpa melalui jalur tol.

Baca Juga: Proyek Pembangunan Rel Layang Joglo Solo Resmi Dimulai

Survei yang mereka lakukan bersama tim Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyimpulkan harus ada rekayasa konstruksi untuk mengurai kemacetan di simpang tujuh Joglo, Kadipiro, tersebut.

“Maka timbulah ide elevated arch composite bridge [rel layang]. Dia menyelesaikan masalah lalu lintas baik itu headway kereta api, juga menyelesaikan masalah pergerakan jalur darat. Ini menghubungkan Surabaya, ke Jogja, trus ke Jakarta. Orang-orang ke Solo tanpa tol lewat titik ini semua,” terangnya.

Jalur Ganda

Sejalan dengan itu, Menhub juga menjelaskan tentang pembangunan jalur ganda yang terus dikebut. Jalur ganda ini membuat perjalanan kereta api lebih aman dan lebih cepat karena tidak ada resiko untuk tabrakan. Sejauh ini mereka sudah menyelesaikan jalur ganda dari Surabaya menuju Jakarta.

“Tapi sekitar Solo sudah selesai semuanya,” kata dia.

Lebih lanjut, Budi Karya berharap pembangunan rel layang yang ditarget selesai pada 2023 ini bisa memperluas perjalanan kereta bandara hingga Madiun. Sehingga membuka peluang pertumbuhan pariwisata maupun ekonomi lebih cepat.

Baca Juga: Foto-Foto Persiapan Groundbreaking Pembangunan Rel Layang Joglo Solo

Dalam kesempatan itu ia juga menyinggung soal KRL Jogja–Solo yang dinilai sebagai transportasi murah dan aman. Ke depan, mereka berencana menggerakkannya lebih jauh lagi menghubungkan Purworejo dan Madiun. “Harapannya Solo dan Jogja bisa menjadi pusat aglomerasi yang menghubungkan antara Purworejo, hingga Madiun,” tambahnya.

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengklaim pembangunan elevated rail sudah diawali sosialisasi dan koordinasi dengan masyarakat sekitar. Semua hal terkait dengan dampaknya sudah diperhitungkan dengan baik.

Harapannya, rel layang tersebut bisa mengurai kemacetan di simpang tujuh Joglo, serta menambah pergerakan ekonomi masyarakat di wilayah Solo Utara. Gibran juga menggadang-gadang rel layang bisa jadi solusi masalah banjir karena akan dibangun saluran drainase air menuju Kali Anyar.

Gibran menyadari pembangunan rel layang sangat kompleks dan butuh waktu lama. Sehingga harus dikawal bersama hingga rampung pada 2023 nanti.

Baca Juga: Groundbreaking Rel Layang, Jalur Utama Simpang Joglo Solo Tetap Dibuka

Sebagai informasi, tahap pertama proyek pembangunan rel layang senilai Rp980 miliar ini dimulai dari Gilingan dengan bentang paling panjang 134 meter. Menggunakan struktur lengkungan baja berdesain ikonik Kota Solo. Jalur ganda yang dibangun merupakan paket Solo sampai Semarang dengan fase pertama mulai dari Solo Balapan sampai Kalioso sepanjang tujuh kilometer. Sebagai pelaksana proyek yakni PT Wijaya Karya (Persero).

Pembangunan jalur ganda ini akan mampu menambah frekuensi perjalanan kereta api dari awalnya 96 perjalanan menjadi 144 perjalanan. Selanjutnya juga mampu menambah kecepatan kendaraan melintas dari sebelumnya 15 KM/Jam menjadi 28,40 KM/Jam.

Disusul waktu tempuh dari sebelumnya lima menit menjadi 2,39 menit. Selain itu, nantinya diperkirakan bisa memperpendek headway atau selang waktu keberangkatan dari sebelumnya 26 menit menjadi 20 menit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya