Jakarta–Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan Indonesia tetap akan membangun reaktor nuklir untuk pembangkit listrik.
Namun, pemerintah belum dapat memastikan kapan dan di mana reaktor nuklir itu akan dibangun.
Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan
“Kapan saya sendiri tidak bisa memberikan tahun yang pasti, tapi kita akan berusaha tetap untuk pada suatu saat di tempat yang kita sepakati bersama lokasinya kita akan bangun reaktor nuklir untuk tujuan pembangkit listrik. Jadi ini adalah salah satu cita-cita kita yang akan kita teruskan,” ujar Boediono.
Hal tersebut disampaikan Boediono saat menjawab salah satu pertenyaan peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIV Lemhanas yang mengikuti pembekalan di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/8).
Menurut Wapres, teknologi nuklir mau tidak mau harus dikuasai oleh Bangsa Indonesia sebagai alternatif pembangkit energi.
Negeri ini tidak boleh terlena oleh melimpahnya sumber daya alam yang tersedia, sehingga tidak memikirkan pengembangan energi lain.
Di negara-negara maju, terang Boediono, saat ini sedang terjadi kebangkitan kembali penggunaan reaktor nuklir untuk listrik. Nantinya, Indonesia akan menyusul untuk memperkuat ketersediaan energi. B
iaya pembangunan reaktor nuklir yang mahal tidak menjadi soal, sebab operational cost-nya tergolong murah.
“Risikonya tetap ada, tapi semua ada risiko dalam hidup ini. Bahkan untuk batu bara pun ada risiko, gas ada risiko. Jadi memang ini harus kita pelajari dengan benar kita kuasai. Nah kapan akan bangun reaktor nuklir untuk tujuan penyedian energi, saya sendiri akan lihat nanti perjalanan kita beberapa tahun ke depan,” kata Wapres.
dtc/nad