SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol (Dok/JIBI/Solopos)

Pembangunan infrastruktur jalan tol Bawen-Salatiga diharapkan bisa rampung tahun depan.

Solopos.com, SEMARANG — Trans Marga Jateng (TMJ) mantergetkan pembangunan jalan tol Semarang-Solo seksi III Bawen-Salatiga sudah bisa dilalui kendaraan pada arus mudik Lebaran 2016. Direktur Teknik dan Operasional TMJ Ari Iriyanto mengatakan pembebasan lahan Bawen-Salatiga sepanjang 17,57 km sudah mencapai 75%.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Bila pembebasan lahan bisa rampung sampai Desember 2015, maka jalan tol Bawen-Salatiga ditargetkan sudah bisa beroperasi nonkomersial, dilalui kendaraan pada arus mudik Lebaran 2016,” katanya saat menerima kunjungan lapangan rombongan anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah (Jateng) di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Rabu (2/9/2015).

Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi D Alwin Basri untuk melihat progres pekerjaan pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga tersebut. Ari menyatakan pembebasan tanah jalan tol masih menghadapi beberapa kendala antara lain adanya 17 titik tanah milik desa atau bondo desa. “Untuk membebaskan tanah milik desa ini harus mendapatkan izin dari bupati,” ungkapnya.

Di samping pembebasan tanah sambung dia, TMJ selaku pelaksana pembangunan jalan tol Semarang-Solo menghadapi kesulitan pada tahap pembangunan konstruksi yakni pengadaan tanah urugan karena harus ada izin galian tambang C.
Di samping itu juga tingginya tingkat bunga bank yang mencapai 12% memberatkan bagi TMJ.

“Suku bunga kalau bisa turun. Kami memohon dukungan dari anggota DPRD Jateng agar jalan tol Bawen-Salatiga bisa segera rampung,” harap Ari.

Pimpinan proyek pekerjaan jalan tol Bawen-Salatiga Indriyono mengungkapkan pekerjaan kontruksi dibagi dalam beberapa paket yang dikerjakan sejumlah kontraktor. Dia menyebutkan paket Bawen-Polosiri sepanjang 3,49 km dikerjakan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk, paket Polosiri-Sidorejo sepanjang 6,8 km dikerjakan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk.

Paket Sidorejo-Tengaran sepanjang 4,3 km dikerjakan PT Nindya Karya (Persero) dan PT Jaya Konstruksi, Sidorejo-Tengaran sepanjang 0,8 km dikerjakan PT PP, Sidorejo-Tengaran sepanjang 1,0 km dikerjakan PT Brantas Abipraya, Sidorejo-Tengaran sepanjang 1,2 km dikerjakan PT Adhi Karya.

”Pekerjaan jalan tol seksi III Bawen-Salatiga paling berat yakni adanya jembatan kali Tuntang sepanjang 360 meter dan jembatan Senjoyo sepanjang 170 meter dengan ketinggian 30 meter,” ungkap Indriyono.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mengatakan jalan pintu ke luar jalan tol Bawen-Salatiga di Tingkir sempit sehingga berpotensi terjadi kemacetan kendaraan. ”Pihak TMJ agar memperhatikan exit tol Bawen-Salatiga supaya tidak menimbulkan masalah kemacetan kendaraan seperti di jalan tol Semarang-Ungaran,” ujar dia.

Anggota Komisi D DPRD Jateng Samirun meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) memberikan izin galian C untuk pendukungan pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga. ”Pihak perbankan juga perlu menurunkan bunga bank di bawah 12 persen,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya