SOLOPOS.COM - Berbagai jenis roti dipamerkan di beberapa stan dalam Solo bakery & beverange yang digelar di atrium The Park mall, Solo baru, Sukoharjo, Kamis (12/5/2016). Pameran yang akan berlangsung hingga Minggu (15/5/2016) tersebut diikuti oleh produsen roti di Soloraya (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos/dok)

Peluang usaha bakery di Soloraya persaingannya semakin sengit.

Solopos.com, SUKOHARJO — Merebaknya bisnis bakery di Soloraya membuat persaingan usaha industri roti semakin ketat. Pelaku usaha harus menentukan diferensiasi agar memiliki ciri khas yang lebih dikenal masyarakat.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Pemilik Classic Pizza Cone, Alina, mengatakan persaingan bisnis bakery sudah biasa terjadi saat ini. Wanita yang membuka outlet di Solo Paragon Lifestyle Mall tersebut mengatakan pengusaha harus bisa mencari keunikan dari roti yang diproduksi.

“Persaingan bisnis roti itu biasa sebenarnya, cuma pengusaha harus mencari keunikan sendiri. Bentuknya sama mungkin ada, tetapi pasti berbeda rasa,” katanya saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan Expo Solo Bakery & Beverage 2016 di atrium The Park Mall Solo Baru, Kamis (12/5/2016).

Biasanya makanan piza disajikan dengan bentuk bundar pipih. Namun, gerainya menyajikan piza dengan bentuk cone. Hal tersebut menjadi ciri khas yang unik dari produk yang dijual. Selama expo tersebut dia menargetkan bisa menjual hingga 40 porsi per hari.

Persaingan yang cukup ketat juga dirasakan oleh pelaku usaha industri bakery rumahan lainnya, Evi Liana. Wanita yang kebetulan berkunjung Expo Solo Bakery & Beverage 2016 itu ingin mencari inspirasi untuk memperkuat bisnis roti yang dia kembangkan di Solo.

“Saya sudah sepuluh bulan di Solo dan pasarnya masih sedikit. Dulu saya menjalankan di Bandung sangat bagus. Makanya ini mampir di sini agar tidak ketinggalan informasi dunia bakery yang sedang berkembang,” katanya kepada wartawan di sela-sela kegiatan, Kamis.

Sementara, koordinator Expo Solo Bakery & Beverage 2016, Yohannes Indra Gunawan, mengatakan pameran tersebut digelar untuk mengumpulkan pelaku usaha di bidang roti dan minuman. Total, ada sekitar 33 tenant yang terdiri atas supplier, pelaku usaha, dan komunitas dari berbagai kota.

“Melalui event ini kami ingin membangun kecintaan budaya terhadap roti. Roti sekarang banyak dipilih karena praktis dan higienis. Selain itu juga mengenyangkan dan banyak mengandung nutrisi,” katanya. Pangsa pasar roti juga terus naik hingga ke segmen menengah atas.

Selama Kamis-Minggu (12-15/5/2016), pemilik Solo Bakery itu menargetkan pameran bisa memberikan inspirasi bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam bidang bakery & beverage. Selama kegiatan itu, pengunjung bakal dihibur dengan kompetisi siswa SMK, workshop tentang kopi, kompetisi barista, dan baking demo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya