SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menerima berbagai kado saat perayaan ultah ke-53 di rumah dinasnya, Kamis (28/10/2021). (Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SOLO — Perhelatan Pilpres 2024 jika dihitung dengan hari memang masih jauh. Akan tetapi, bagi partai politik, mempersiapkan capres untuk bertarung dalam kontestasi politik tersebut menjadi hal yang sangat penting dilakukan sejak saat ini.

Berdasarkan hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei, nama Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, selalu menempati posisi atas. Ganjar bahkan disebut memiliki elektabilitas tinggi yang dapat mengungguli Prabowo Subianto yang sudah dideklarasikan sebagai capres pilihan Gerindra pada 2024.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Hasil survei dari Center for Political Communication Studies (CPCS) yang dirilis Oktober 2021, Ganjar Pranowo menempati posisi pertama dalam Pilpres 2024 mengungguli Prabowo Subianto. Sementara Puan Maharani yang disebut-sebut bakal dipilih sebagai capres PDIP justru memiliki elektabilitas yang rendah di bawah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Ketum PAN Beri Sinyal Dukung Ganjar Maju Pilpres

Dikutip dari Bisnis.com, Minggu (7/11/2021), dalam hasil survei tersebut diketahui elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 17,2 persen yang disusul Prabowo Subianto sekitar 16,2 persen. Di urutan ketiga diisi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan persentase 13,5 persen. Kemudian disusul Anies Baswedan dengan 8,5 persen dan Sandiaga Uno yang memiliki elektabilitas 7,5 persen.

Hasil survei tersebut bukan satu-satunya yang menempatkan elektabilitas Ganjar Pranowo pada posisi puncak. Hasil survei lembaga lainnya pun menunjukkan tren yang hampir sama.

Dukungan Ganjar Maju Pilpres 2024

Bahkan dalam diskusi yang digelar salah satu lembaga survei di Kota Solo sekitar Agustus 2021 menunjukkan popularitas Ganjar Pranowo dalam bursa capres 2024 mengalahkan tokoh lain. Para peserta diskusi itu memandang Ganjar sebagai sosok pemimpin yang cakap dan tegas, namun tetap mengayomi rakyat. Citra itulah yang membuat mereka menyebut nama Ganjar saat ditanya siapa tokoh yang layak maju menjadi capres pada 2024 mendatang.

Dukungan bagi pria kelahiran Karanganyar, 28 Oktober 1968 itu pun mengalir deras, baik dari anggota internal PDIP maupun masyarakat luas yang menyebut diri sebagai Teman Ganjar maupun Sahabat Ganjar. Tagar #SahabatGanjarLampung, #TemanGanjarIndonesia, #SalamTegar, dan nama Ganjar Pranowo pun menjadi trending topic di Twitter Indonesia pada Sabtu (6/11/2021). Tagar itu naik sebagai bentuk deklarasi dukungan untuk Ganjar Pranowo.

Di tengah riuhnya dukungan masyarakat yang begitu gegap gempita, hal ini berbanding terbalik dengan sikap Ganjar Pranowo yang masih terlihat menahan diri. Secara verbal dia mengaku menunggu keputusan partai untuk memilih capres di pilpres 2024. Namun di luar itu sikapnya yang cukup aktif di media sosial dan menyapa warga khususnya mengindikasikan persiapannya menuju perjalanan lebih lanjut.

Baca juga: Mega Minta DPD PDIP Usulkan Nama Capres, Ada Ganjar Pranowo?

Cara Kampanye Ganjar

Pakar komunikasi politik dan branding Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Andre Rahmanto, menilai sikap Ganjar yang “bermain di media sosial” tersebut merupakan strategi politik untuk menjangkau kaum pemilih muda pada Pilpres 2024.

“Kalau dilihat-lihat Pak Ganjar ini mungkin memang sedang melakukan persiapan menuju ke sana [Pilpres 2024]. Setelah dua kali jadi gubernur tentu orientasinya ke sana dong. Tapi memang sampai saat ini dia masih bermain aman dengan mengatakan menunggu keputusan partai,” kata Andre saat berbincang dengan Solopos.com akhir Oktober 2021 kemarin.

Andre melihat posisi Ganjar saat ini masih digantung oleh PDIP. Namun menurutnya jika popularitas Ganjar terus naik, maka bukan masalah besar jika dia tidak dipilih PDIP sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang. Hal ini justru membuka peluang baru bagi Ganjar untuk bermanuver menjajaki koalisi dengan partai lainnya.

“Nasib Ganjar ini seperti digantung. Makanya sampai sekarang dia memilih diam. Tapi kalau dilihat aktivitasnya di media sosial yang begitu aktif menyapa warga di berbagai wilayah, hal ini menunjukkan persiapannya menghadapi Pilpres 2024. Sebagai kader partai dia tentu menunggu keputusan PDIP. Tapi kalau dia tidak dipilih bisa saja dia bermanuver mencari dukungan pihak lain,” sambung Andre.

Baca juga: Menanti Lagi Gebrakan Ganjar dalam Penetapan UMR Jateng

Andre menilai peluang Ganjar Pranowo menang pada Pilpres 2024 akan lebih besar jika diusung oleh partai berlambang banteng itu. Namun, sampai saat ini PDIP belum mendeklarasikan capres pilihan. Bahkan belakangan justru muncul konflik internal di tubuh PDIP karena ada sebagian kader yang mendeklarasikan diri mendukung Ganjar untuk maju sebagai capres.

Terlepas dari konflik internal kubu banteng versus celeng, Andre melihat gaya komunikasi politik Ganjar Pranowo cukup cerdik. Alumnus program doktoral Universitas Padjajaran itu mengatakan bahwa Ganjar sudah aktif berkampanye secara serius.

“Ganjar aktif di media sosial itu suatu bentuk kampanye yang sebenarnya. Kampanye ini kan dilakukan secara bertahap, berkelanjutan, bahkan jauh sebelum masa pemilu. Dari sini kan kelihatan, kalau orang tidak punya keinginan [maju pilpres] tentu tidak akan melakukan hal seperti ini [aktif di medsos],” sambung Andre.

Dalam bahasa komunikasi, cara Ganjar menyapa masyarakat melalui media sosial merupakan bagian dari manajemen impresi, yaitu suatu cara mempertahankan citra untuk meraih tujuan tertentu. Gaya komunikasi yang luwes, track record, serta berbagai citra baik yang dibangun menjadi modal besar untuk figure Ganjar Pranowo maju pada Pilpres 2024. Menurut Andre, figur seorang tokoh memiliki peluang yang besar memenangkan suara rakyat daripada hanya mengandalkan mesin partai politik.

“Figur itu jauh memiliki peluang yang besar daripada mesin parpol itu sendiri. Tapi kalau dalam kasus Ganjar, mungkin akan lebih mudah menang jika diusung PDIP. Ganjar itu kan elektabilitasnya dalam beberapa survei cukup tinggi, maka dia tinggal butuh mesin parpol yang bagus,” jelas dia.

Baca juga: Soal Pilpres, Ganjar Pranowo: Saya Tidak Ngurus!

Andre menambahkan bisa saja Ganjar mengulang kesuksesan Presiden Jokowi sebagai RI 1, dari kepala daerah menjadi presiden. Apalagi melihat banyaknya dukungan serta karakter pemilih di Indonesia yang terkadang tidak rasional dalam memilih pemimpin.

Meskipun demikian, sampai saat ini PDIP belum mendeklarasikan capres pilihan. Bahkan ada kesan PDIP tidak merestui Ganjar maju sebagai capres. Akan tetapi jika Ganjar hengkang dari PDIP, hal ini kemungkinan akan merugikan dirinya karena kehilangan basis dukungan, apalagi dia sudah berikrar setia terhadap partai.

Oleh sebab itu, Andre menyebut kemungkinan saat ini Ganjar sebagai kader PDIP sedang menunggu keputusan partai. Jika memang tidak diusung PDIP, tidak menutup kemungkinan sosok Ganjar akan mencari dukungan partai lain mengingat sosoknya merupakan kandidat yang kuat.



“Saat ini mungkin Ganjar masih menunggu keptusan PDIP. Kalau tidak diusung PDIP bisa jadi dia mencari dukungan lain. Masyarakat sekarang sudah lebih cerdas dan melek politik, dan apapun bisa saja terjadi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya