Pelemahan rupiah tak mengganggu rencana pembelian alutsista TNI.
Solopos.com, JAKARTA – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akhir-akhir ini tak mengganggu rencana pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, mengatakan tidak ada anggaran TNI yang dikoreksi karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang melebihi asumsi dalam APBNP-P 2015.
“BPKP memang sudah melihat lebih dalam lagi tentang anggaran TNI, tetapi sepertinya tidak ada yang dikoreksi karena program kami masuk ke dalam rencana strategis negara,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Tahun ini TNI berencana membeli sejumlah Alutsista dari berbagai negara untuk memperkuat pertahanan dalam negeri. Di antaranya pembelian pesawat tempur Super Tucano dan Multiple Launch Rocket System dari Brasil.
Selain itu, TNI juga ingin membeli Sukhoi Su-35 dari Rusia untuk mengganti pesawat tempur F-5 Tiger buatan Amerika Serikat yang sudah tua.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tentu saja dapat memengaruhi rencana tersebut, karena pembelian Alutsista dilakukan dengan mata uang asing. Padahal, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat ini sudah di atas asumsi APBN-P 2015 senilai Rp12.500 per dolar.
Pemerintah sendiri sudah bergerak cepat untuk menguatkan kembali nilai tukar rupiah, dengan mengeluarkan enam kebijakan ekonomi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
