SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Pelawak yang terkenal di tahun 1990an, Kirun datang dalam acara ‘Pagelaran Wayang Kulit’ di Kantor DPP Golkar. Kepada Ketua Umum Golongan Karya Aburizal Bakrie Kirun menuturkan bahwa dirinya tidak mengaku tak mau menyekolahkan anaknya lagi.

“Percuma, susah pak Ical, sekolah juga kerjaannya berantem,” ujar Kirun dalam lawakannya saat Pagelaran Wayang Kulit, Jumat (19/3) tengah malam.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Meski sedang melawak, Kirun menuturkan benar sekali bahwa kesadaran berbudaya yang sopan dan santun saat ini semakin menurun. Itu ditandai misalnya dari pertunjukan wayang kulit yang dahulu menjadi slogan mengajar informal dan sarana hiburan, kini sudah jarang ditanggap.

Kirun memberi apresiasi Golkar bahwa mengembalikan kebudayaan bangsa dan memeliharanya seperti pagelaran malam ini perlu diteruskan.

“Golkar itu memang seperti tawon. Tawon itu menghasilkan madu untuk masyarakat. Tapi jangan ganggu tawon itu karena kalau di sengat melembung,” candanya, disambut tawa peserta.

Kirun mengatakan bahwa semua yang bisa dinikmati di negara Indonesia ini adalah hasil karya Golkar. “Diakui atau tidak kita pernah merasakannya,” ujar dia.

Untuk itu kepada Golkar, Kirun berharap, memperjuangkan kesejahteraan, ketenteraman dan kedamaian berbangsa dan bernegara selalu diutamakan. “Hidup dengan agama akan terarah, hidup dengan ilmu akan mudah,” semboyan Kirun.

Dalang Ki Anom dalam pentas tersebut memainkan lakon wiroto parwo. Lakon ini adalah lakon filosofis dimana menjadi ibarat cermin kehidupan yang sedang terjadi.

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya