SOLOPOS.COM - Wisatawan mancanegara menikmati suasana saat berkunjung di Pantai Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, Bali, Sabtu (10/12/2022). (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

Solopos.com, JAKARTA–Negara-negara di Asia Tenggara diperkirakan meraup untung besar karena tidak mewajibkan syarat tes Covid-19 bagi pelancong asal China.

Berbeda dengan Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, India, dan Jepang, negara di Asia Tenggara seperti Kamboja, Singapura, hingga Indonesia menolak memberlakukan persyaratan tersebut.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Keputusan sejumlah negara di Asia Tenggara yang memilih tidak mewajibkan tes Covid-19 bagi warga China ini diambil setelah memastikan negara mereka memiliki kekebalan populasi yang tinggi.

Singapura, misalnya, sekitar 83% penduduknya telah menyelesaikan program vaksinasi Covid-19. Hal ini berpengaruh pada peningkatan imunitas tubuh terhadap Covid-19 pada mayoritas masyarakat Singapura.

Sementara itu, Ketua Dewan Pariwisata Pulau Resor Ida Bagus Agung Parta mengungkapkan pihaknya akan memperluas cakupan vaksinasi dosis primer bagi para para pekerja guna meningkatkan sistem pertahanan tubuh mereka.

Pada sisi lain, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, sekutu Beijing, menggambarkan persyaratan pengujian negara lain sebagai propaganda yang dirancang untuk menakut-nakuti masyarakat saja.

“Apa pun yang ingin dilakukan negara lain, itu hak mereka,” kata Hun Sen dalam pidatonya baru-baru ini.

“Tapi untuk Kamboja, ini adalah undangan untuk orang China. Turis China, datanglah ke Kamboja.”

Menurut Ekonom CIMB Song Seng Wun, keputusan tidak memberlakukan syarat tes Covid-19 akan menguntungkan negara Asia Tenggara lantaran pendatang dari China akan memilih negara yang tidak akan merepotkan mereka, yakni negara-negara yang tidak mewajibkan syarat tes Covid-19.

“Semakin sibuk bandara regional, semakin baik untuk ekonomi mereka,” terang Song dikutip Bisnis.com dari Channel News Asia, Jumat (6/1/2023).

Song mengatakan ketertarikan pada wilayah tersebut telah meningkat, bahkan sebelum berita tentang tidak diperlukannya persyaratan Covid-19 dikemukakan.

Berdasarkan survei yang digelar oleh pameran dagang ITB China, sebanyak 76% agen perjalanan di China memilih Asia Tenggara sebagai tujuan utama perjalanan internasional.

Warga negara China menjadi pengunjung terbesar dari beberapa sektor wisata di wilayah Asia Tenggara. Di Vietnam, contohnya, hampir sepertiga dari 18 juta kedatangan asing pada 2019 berasal dari China.

Sementara, seperlima dari kedatangan internasional di Singapura juga dilaporkan berasal dari warga China. Mereka bahkan telah menghabiskan sekitar US$671 juta.

Pada 2023, Thailand memperkirakan akan menyambut 5 juta wisatawan China atau sekitar setengah dari 10,99 juta wisatawan pada 2019.

Malaysia, negara tetangganya,  memproyeksi sekitar 1,5 juta hingga 2 juta wisatawan China akan datang ke negara dengan sebutan Negeri Jiran itu.

Tingginya jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar negeri diharapkan dapat membawa pemulihan yang berarti dalam pariwisata massal yang akan dimulai pada kuartal kedua 2023 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Negara yang Tidak Wajibkan Tes Covid-19 untuk Pelancong China Bakal Untung Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya