SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO- Panitia Ujian Nasional (UN) SD tingkat Provinsi Jawa Tengah dituntut lebih profesional. Pasalnya masih ditemui beberapa kasus saat pelaksanaan UN SD di Kota Solo, Senin-Rabu (7-9/5/2012).

Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS), Taufiqurrahman, mengungkapkan adanya lembar jawab komputer (LJK) rusak dan naskah soal kurang, hal itu menunjukkan panitia tingkat provinsi, khususnya pihak percetakan, kurang teliti.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

“Secara keseluruhan UN SD berjalan lancar. Hanya ada beberapa permasalahan kecil tapi bisa diatasi. Semoga tahun depan bisa lebih baik,” terangnya saat ditemui wartawan di kantor DPKS, Rabu (9/5/2012).

Namun demikian Taufiq memberikan apresiasi terhadap suksesnya penyelenggaraan UN SD. Menurutnya, pelaksanaan UN SD, khususnya di tingkat Kota Solo, relatif lebih baik dibandingkan pelaksanaan UN tingkat SMP dan SMA/SMK. Hal ini terlihat dari kejujuran siswa SD saat ujian dan lebih tertatanya kepanitiaan. “Persiapannya lebih matang,” ujarnya.

Sementara itu Ketua UN Kota Solo, Bambang Wahyono, mengungkapkan hingga Rabu, ada empat siswa SD yang tidak mengikuti UN. Dari jumlah itu, satu siswa sakit, satu siswa meninggal dunia dan dua siswa tidak mengikuti UN tanpa keterangan.

“Jadi hanya satu siswa yang bisa mengikuti UN SD susulan yang digelar pekan depan. Tiga siswa lainnya dipastikan tidak lulus,” jelasnya.

Bambang juga mengungkapkan pada hari ketiga pelaksanaan UN SD kemarin, ada petugas monitoring dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang memantau UN SD. Petugas tersebut juga membagikan kuesioner penilaian pelaksanan UN SD kepada enam SD di Solo secara acak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya