SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

SOLO–Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Solo, Drs M Thoyibun, Rabu (4/4/2012), mengatakan akan meminta pertimbangan pengawas satuan pendidikan dari perguruan tinggi di Solo terkait peraturan mengenai jumlah maksimal siswa yang mengikuti ujian.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Berdasarkan peraturan, jumlah maksimal siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN)  dalam satu kelas ialah 20. Thoyibun menilai peraturan itu akan mempengaruhi psikologi peserta ujian apabila dalam satu kelas hanya ada satu atau dua murid.

Thoyibun akan meminta pertimbangan pengawas satuan pendidikan agar ada kelonggaran atas peraturan tersebut. Misalnya, apabila jumlah murid dalam satu kelas ada sekitar 41, maka dua kelas terakhir diisi 11 murid per kelas. “Kalau hanay sedikit dalam satu kelas murid bisa tertekan dan terbebani. Kami akan bernegosiasi dengan pengawas segera,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Thoyibun, mengatakan saat ini persiapan UN di seluruh SMA se-Solo sudah hampir 100%. “Pengawas sudah siap, kita juga sudah melakukan dua kali pelatihan persiapan UN, ruang kelas juga siap,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris UN Kota Solo, Budi Setiono, Rabu, mengatakan saat ini sekolah tengah melakukan pengisian nilai rapor murid dari semester I-V secara online. Nilai rapor itu digunakan untuk mengisi nilai ujian sekolah. Pasalnya, syarat kelulusan pada tahun ini diambil dari nilai ujian sekolah dan nilai UN. Persentase nilai untuk syarat kelulusan  menurut Budi sebanyak 40% nilai sekolah dan 60% nilai UN dengan jumlah tak boleh kurang dari empat.

Pendaftaran secara online itu akan ditutup pada Sabtu (7/3/2012). Sejak Senin (2/4/2012) menurut Budi sejumlah tim pengawas sudah di turunkan ke semua SMA/SMK se-Solo untuk mengawasi pengisian nilai rapor itu agar sesuai prosedur.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kebocoran soal UN, sejumlah tim keamanan dari pengawas satuan pendidikan dan aparat kepolisian akan diturunkan. Penghapusan soal UN cadangan menurutnya juga sebagai cara antisipasi kebocoran soal ujian. “Tahun ini UN cadangan dihapuskan, pengawasan soal UN juga akan diperketat,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya