SOLOPOS.COM - Seorang pegawai maskapai penerbangan Lufthansa Jerman tampak masih bertugas di Bandara Fraport, Frankfurt, Selasa (4/9/2012). Serikat buruh Lufthansa kembali menggelar mogok kerja menuntut kenaikan gaji dan jaminan pekerjaan. (Reuters)

Seorang pegawai maskapai penerbangan Lufthansa Jerman tampak masih bertugas di Bandara Fraport, Frankfurt, Selasa (4/9/2012). Serikat buruh Lufthansa kembali menggelar mogok kerja menuntut kenaikan gaji dan jaminan pekerjaan. (Reuters)

FRANKFURT – Deutsche Lufthansa, maskapai penerbangan terbesar di Jerman, membatalkan ratusan penerbangan di Frankfurt, Berlin dan Munich, Selasa (4/9/2012), menyusul pputaran kedua aksi mogok para awak kabin mereka terkait sengketa gaji dan kondisi kerja.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Aksi mogok pertama pada Jumat (31/9/2012), mengakibatkan sekitar 26.000 penumpang telantar dan kerugian pendapatan hingga jutaan euro. “Sulit bagi perusahaan untuk meredam dampak. Kami tidak bisa begitu saja mendapatkan pramugari baru, sedangkan personel cadangan jumlahnya terbatas,” kata juru bicara Lufthansa, Klaus Walther.

Meskipun Jerman mempunyai catatan hubungan kerja yang relatif lebih harmonis dibandingkan sebagian besar negara-negara Eropa lainnya, sejumlah maskapai penerbangan dan bandara telah dilanda serangkaian perselisihan hubungan kerja dalam beberapa tahun terakhir. Upaya perusahaan untuk memotong biaya produksi untuk mengatasi meningkatnya biaya operator, lonjakan harga bahan bakar, persaingan yang semakin ketat dan kenaikan pajak perjalanan udara, mendapat tentangan dari para serikat buruh.

Sebuah aksi pemogokan para pilot Lufthansa pada 2010 menyebabkan lebih dari 2.800 pembatalan penerbangan. Aksi pemogokan serupa pada awal tahun ini oleh para staf Bandara Frankfurt juga telah memukul bisnis Lufthansa.

Dalam aksi pemogokan hari ini, serikat buruh UFO yang mewakili sekitar dua pertiga dari 18.000 awak kabin Lufthansa, menyerukan pemogokan selama delapan jam di Frankfurt dan Berlin. Sedangkan di Munich diserukan mogok 11 jam.

Pembicaraan antara Lufthansa dan UFO pekan lalu gagal mencapai kesepakatan. Serikat buruh menginginkan kenaikan gaji 5 persen serta jaminan tidak adanya outsourcing dan pekerja kontrak.

Lufthansa, yang tengah mengetatkan ikat pinggang untuk meningkatkan pendapatannya hingga sebesar 1,5 miliar euro (US$ 1,9 miliar) mengatakan, mereka tak akan meningkatkan tawaran kenaikan upah sebesar 3,5 persen.

Atas sikap manajemen Lufthansa tersebut, ketua UFO, Nicoley Baublies, mengancam mogok kerja sehari penuh oleh para awak kabin Lufthansa di seluruh Jerman “jika arogansi terus berlanjut”.

Analis memperkirakan, pemogokan mengakibatkan kerugian hingga 5-10 juta euro per hari. Namun analis Equinet, Jochen Rothenbacher, memperingatkan, angka itu bisa melonjak hingga 50 juta euro jika pemogokan terjadi sehari penuh di seluruh Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya