SOLOPOS.COM - Ketua DPP PDIP yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat memberikan keterangan pers di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022). (ANTARA/Syaiful Hakim)

Solopos.com, JAKARTA — PDIP bakal melaporkan oknum aktivis yang membakar bendera partai tersebut di Jalan Cikini Raya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Para aktiviis itu membakar bendera PDIP karena kecewa Rocky Gerung dipersekusi.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan kader partai banteng memiliki militansi tinggi termasuk dalam mengibarkan jutaan bendera di seluruh Tanah Air.

Tak hanya mengibarkan, para kader juga menjaga bendera yang menjadi simbol partai.

“Menjaganya dari tindakan yang tidak pantas,” katanya seusai acara Pelatihan Juru Kampanye (Jurkam) Muda Partai di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).

Bendera partai bagi seluruh partai politik yang ada di Indonesia merupakan simbol yang harus dihormati.

Oleh karena itu, PDIP akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan pelaku pembakaran bendera partai ke kepolisian.

Dia mengatakan semua pihak harus mengedepankan etika dalam berpendapat dan berekspresi.

“Kejadian pembakaran bendera PDIP sangat disayangkan. Menjelang Pemilu 2024 maka semua pihak harus menahan diri dari perbuatan yang memancing emosi massa. Sebab pembakaran bendera bisa menimbulkan kemarahan di akar rumput,” katanya.

Sebagai informasi, pembakaran bendera dilakukan sekelompok aktivis berunjuk rasa membela Rocky Gerung.

Rocky Gerung saat ini terancam jerat hukum setelah diduga menghina Presiden Jokowi.

Dalam aksinya, mereka membakar bendera PDIP saat aksi unjuk rasa di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Djarot menegaskan pelaporan PDIP atas Rocky Gerung dalam koridor hukum, sehingga patut dipertanyakan maksud aksi pembakaran bendera tersebut.

Dia mengatakan semua pihak harus menjaga suasana kondusif menjelang pesta demokrasi 2024.

“Peningkatan demokrasi di Indonesia termasuk mengekspresikan segala hal sesuai dengan kehendak rakyat, menunjukkan bagian dari peradaban bangsa untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita betul-betul negara yang mampu berdemokrasi,” kata mantan Wakil Gubernur Jakarta itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya