SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Partai Demokrat merespons keras penolakan Golkar dan PKS menyangkut evaluasi kontrak koalisi.

Jika Golkar dan PKS menolak kontrak koalisi baru, maka artinya kedua partai ini juga menolak berkoalisi.

Promosi Beri Dampak Nyata, Holding UMi Tingkatkan Inklusi & Literasi Keuangan Nasional

“Itu namanya mereka tidak mau berkoalisi dong. Kontrak kan harus disepakati semua anggota koalisi. Koalisi harus ada aturan main yang jelas,” ujar Wasekjen DPP PD, Saan Mustafa , kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/4/2011).

Saan menuturkan kontrak koalisi ini perlu dievaluasi menyusul perbedaan yang kerap terjadi di internal koalisi.

Partai koalisi kerap berbeda pendapat dalam pengambilan keputusan di DPR.

“Kalau misalnya di DPR tidak mau koalisi tidak mau menyetujui kesepakatan setgab, dasarnya apa.  Tidak ada yang berkeinginan memandulkan DPR, kita menjaga agar lembaga DPR terhormat kuat berwibawa,” papar Saan.

Dalam kontrak koalisi itu, menurut Saan, juga diatur adanya sanksi. Hal ini penting untuk menjaga agar partai koalisi berada pada rel setgab koalisi.

“Sanksi itu penting, sanksi itu akan dibuat. Pasti ada reward and punishment seperti apa. Kalau sampai reshuffle itu hak prerogatif Presiden,” tegasnya.

(dtc/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya