YERUSALEM – Jika pengakuan PBB terhadap Palestina sebagai negara berdampak positif bagi Palestina, dengan memberinya dorongan penting di bidang legitimasi internasional dalam upaya mendapatkan kemerdekaan, apa dampaknya bagi Israel?
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Pemungutan suara Majelis Umum (MU) PBB, Kamis (29/11/2012), untuk peningkatan status Palestina dari entitas peninjau menjadi negara peninjau non-anggota menjadi pukulan besar bagi Israel. Perkembangan baru ini terutama bakal berdampak besar terhadap kelanjutan pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Seperti dilansir yahoonews, Jumat (30/11/2012), pengakuan PBB bagi negara Palestina ini juga menunjukkan dukungan dunia terhadap Israel meluntur, termasuk sekutu-sekutu kuncinya. Jerman, Italia, Prancis dan Australia yang dikenal sebagai sekutu-sekutu dekat Israel dan diharapkan untuk abstain atau menolak permohonan Palestina, nyatanya kali ini meninggalkan negara Yahudi itu dan memilih mendukung Palestina.
Ke depan, resolusi PBB ini bisa melemahkan klaim Israel terhadap wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur, bagian kota suci yang selama ini diklaim oleh kedua belah pihak sebagai Ibu Kota masa depan.
Setelah empat tahun upaya perdamaian menemui jalan buntu, dunia tampaknya cenderung menyalahkan Israel sebagai biang keladinya. Secara internal, pengakuan PBB ini berdampak besar bagi upaya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pemilihan mendatang.
Netanyahu yang didukung garis keras, pro-pemukim sekutu, bisa menghadapi tekanan besar dari dunia internasional untuk membuat konsesi pembicaraan damai kembali ke jalur semula.