SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemasangan kabel tambahan PLN. (JIBI/Solopos/Antara/R Rekotomo)

PLN Area Surakarta meluncurkan layanan baru bernama Pasopati.

Solopos.com, SOLO — Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Surakarta meluncurkan layanan Pasang Baru Online Cepat dan Pasti (Pasopati) untuk mempercepat pemasangan sambungan baru. Dalam sehari ditarget 1.532 permintaan sambung baru terlayani pada Kamis (14/12/2017).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Manager Area PLN Area Surakarta, Mundakir, menyampaikan Pasopati diambil dari filosofi Jawa, yakni sebagai senjata Arjuna yang kuat dan mampu memberi dampak besar. Namun Pasopati juga sebagai lambang kecepatan dan ketepatan serta mampu menyinergikan seluruh bagian.

Dia mengakui cukup banyak masyarakat yang mengajukan pemasangan sambungan baru jaringan listrik tapi belum seluruhnya terlayani. Dia mengungkapkan ada sekitar 1.532 pelanggan yang telah mendaftar pemasangan sambungan baru dan seluruhnya akan diselesaikan dalam sehari.

Oleh karena itu, berbagai tim diturunkan untuk mempercepat pemasangan sambungan baru ini, di antaranya adalah tim penyambungan, tim perluasan, tim pemeliharaan, tim penataan jaringan hingga bagian administrasi.

“Proses pengajuan pemasangan baru tetap seperti biasa tapi proses pemasangan yang dipercepat supaya daftar tunggu enggak lama. Sudah ada 1.532 pengajuan di daftar tunggu pemasangan baru. Namun hal tersebut bisa bertambah karena jika surat tugas pemasangan siang ini [Kamis, 14/12/2017] juga akan langsung dilakukan pemasangan,” ungkap Mundakir saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis.

Peluncuran Pasopati dilakukan secara serentak, tidak hanya di kantor area tapi juga di kantor rayon. Masing-masing rayon menugaskan sekitar 15 petugas untuk melayani pemasangan baru sehingga ada sekitar 170 petugas dari total 11 rayon dan juga petugas peninjau dan pengontrol.

Hal ini sekaligus untuk mengevaluasi efektivitas program dan kekurangan pelaksanaan program pertama ini. Mundakir menyampaikan permohonan pasang baru di Soloraya cukup banyak, yakni mencapai 500-600 permohonan setiap harinya. Permohonan pemasangan paling banyak ada di Rayon Jatisrono, Sumberlawang, dan Sragen.

Hal ini karena rasio elektrifikasi di Wonogiri dan Sragen masih cukup rendah jika dibandingkan kabupaten/kota lain di Soloraya. Wonogiri merupakan daerah dengan rasio elektronifikasi paling rendah, yakni 89%.

Rasio elektrifikasi Soloraya sebanyak 98%. Hal ini karena dari total penduduk 1,123 juta keluarga baru sekitar 1,106 juta yang menjadi pelanggan sehingga masih ada sekitar 16.000 keluarga yang belum teraliri listrik.

Percepatan layanan ini juga sebagai salah satu upaya memenuhi target rasio elektrifikasi 100% pada 2019. PLN bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjaring daerah yang belum teraliri listrik.

Sementara itu, terkait dengan normalisasi jaringan listrik di Wonogiri, Mundakir mengatakan masih ada 40 keluarga yang belum bisa menikmati listrik setelah diputus saat terjadi bencana beberapa waktu lalu, yakni di Warak, Dlepih, Tirtomoyo, karena kendala akses.

Dia mendapat surat pemberitahuan dari camat setempat untuk menunda perbaikan karena tanah masih labil. “Perkiraan kerugian material sebanyak Rp163 juta karena ada 25 tiang yang rusak, kawat atau konduktor sepanjang 305 meter, dan dua trafo rusak. Apabila ditambah dengan jasa, kerugian sekitar Rp210 juta,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya