SOLOPOS.COM - Ilustrasi galon air (Dok/Solopos)

Ilustrasi galon air (Dok/Solopos)

Ilustrasi galon air (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) jenis galon berbagai merek sulit ditemui di pasaran di Kota Solo. Sejumlah agen, toko dan konsumen pun mulai mengeluh. Lantaran langka, harganya pun merangkak naik.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Seperti disampaikan Pemilik Agen Aqua di kawasan Jl RM Said, Raharjo, saat ditemui Solopos.com, Senin (23/9/2013). Dia mengatakan, pasokan galon mulai seret sekitar sepekan terakhir.

Galon air baik Aqua, Aguaria, VIT, Total bahkan Cleo semuanya minim pasokan.

Padahal, kata dia, dalam kondisi musim kemarau seperti sekarang ini konsumsi masyarakat pasti meningkat. Tetapi, tidak diimbangi penambahan pasokan melainkan pasokan air juga berkurang.

“Saat ini saya punya stok galon Aqua hanya tinggal 19 galon saja. Hari ini mungkin sudah habis. Di sini juga ada galon kosong, mungkin sampai 100-an galon. Ya biar saja kosong, lha dari suplier ndak ada yang ambil,” jelas Raharjo.

Menurut dia, kelangkaan galon ini sering dirasakan pasca-Lebaran. Tetapi kondisi ini terus berlarut-larut sampai saat ini. Selaku agen, Raharjo menuturkan dalam kondisi normal selalu mendapat pasokan galon air sebanyak 40 galon hingga 50 galon.

“Bisa setiap hari, kadang dua hari sekali. Tetapi saat ini sering sekali tidak mendapat pasokan. Dan untuk melayani pelanggan, saya harus ambil galon di mana-mana, bahkan sampai minimarket, yang harganya sudah mahal,” ujar dia.

Kenaikan harga jual galon pun semakin terasa di tingkat konsumen. Dia menjual galon eceran senilai Rp16.000 hingga Rp17.000 per galon. Naik signifikan dari harga normal Rp12.000 per galon. Dalam kondisi langka seperti sekarang ini, Raharjo juga tidak berani melayani pembelian borongan.

“Misalnya ada pelanggan yang minta beli enam, saya kasih dua saja. Soalnya biar semuanya dapat.”

Pemilik toko kelontong yang juga masih berada di kawasan Jl RM Said, Elvina, juga menyebutkan saat ini dia punya sekitar 200 galon air kosong yang belum juga diganti oleh supliernya. “Sudah lama. Mungkin sudah sebulan ya. Saya sih tidak memaksakan harus jualan. Kalau sudah kosong dan habis ya biarin saja. Tidak langsung nempil ke sana kemari.”

Dia pun enggan mencari pasokan ke tempat lain karena harga jual di pedagang lain juga sudah tinggi. “Misalnya saya beli di minimarket, harganya juga sudah Rp14.500 per galon.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya