SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

KULONPROGO—Kondisi Pasar Seni Sentolo mati suri. Sejumlah pelaku usaha kecil menengah yang menyewa kios di pasar itu memilih tutup karena tidak ada perkembangan apapun sejak dibuka pada Maret 2012 lalu.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Salah satu perajin anyaman di pasar seni itu, Nonot, 35, mengeluhkan perkembangan pasar yang terletak di jalur Jalan Jogja-Wates di Kecamatan Sentolo itu ternyata tidak menghasilkan potensi ekonomi seperti yang diprogramkan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo di awal peluncurannya.

“Sepinya pasar membuat beberapa UKM memilih tutup saja,” paparnya saat ditemui Harian Jogja, Jumat (25/1/2013).

Nonot menganggap andai saja Pemkab bisa lebih serius mengembangkan maka pasar itu bisa memberikan potensi yang menggiurkan mengingat letaknya yang berada tepat di tepi jalur utama DIY menuju Purworejo, Jawa Tengah serta menawarkan beragam kerajinan asal Kulonprogo.

Sejumlah penyewa kios sebenarnya sudah berupaya memperbaiki kondisi pasar lewat pertemuan dengan pemangku kepentingan di Pemkab namun sejauh ini tidak ada respons positif yang ditunjukkan jajaran pemerintahan Hasto Wardoyo.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM Kulonprogo Djunianto Marsudi Utomo mengakui keberadaan pasar seni itu seperti mubazir tetapi tidak mau mengakui apabila Pemkab tidak berupaya apapun untuk memperbaiki nasib Pasar Seni Sentolo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya