SOLOPOS.COM - (Foto: Reuters)

(Foto: Reuters)

NEW YORK- Pasar saham Wall Street jatuh lebih dari dua persen mengakhiri perdagangan akhir pekan. Buruknya data pengangguran Amerika Serikat (AS) memperlihatkan imbas dari krisis utang Eropa yang mulai menyebar ke seluruh dunia.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Indeks S&P 500 ditutup lebih rendah dari posisi awal Januari, atau lebih rendah dari perdagangan 200 hari terakhir. Untuk pertama kalinya tahun ini, jumlah tenaga kerja baru hanya 69.000 bulan lalu, angka yang sangat rendah.

Buruknya data tenaga kerja itu sedikit banyak dipengaruhi lembeknya pertumbuhan ekonomi China serta Eropa akibat krisis utangnya terutama bank-bank di Spanyol.

“Kebanyakan investor memilih untuk panik. Sudah diprediksi dengan sangat jelas sejak tahun lalu, Eropa akan merusak ekonomi global,” kata Brian Jacobsen, Kepala Strategi Investasi dari Wells Fargo Funds Management di Menomonee Falls, Wisconsin, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/6/2012).

Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones terjun bebas 274,88 poin (2,22%) ke level 12.118,57. Indeks S&P 500 jatuh 32,29 poin (2,46%) ke level 1.278,04. Indeks Komposit Nasdaq melemah 79,86 poin (2,82%) ke level 2.747,48.

Dalam sepekan, Indeks Dow Jones ambruk 2,7%, Indeks S&P 500 kehilangan 3% dan Nasdaq jatuh 3,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya