SOLOPOS.COM - Pasar Klewer (Espos/Sunaryo Haryo Bayu)

Pasar Klewer (Espos/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO–Sekitar sepuluh genset dalam kondisi menyala masih ditemukan di dalam Pasar Klewer, Selasa (20/3/2012). Meski penggunaan alat tersebut dilarang pihak pengelola pasar, pedagang tetap nekad menggunakannya dengan alasan butuh penerangan.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Kondisi Pasar Klewer pada hari itu memang gelap gulita. Pasalnya PLN Solo kembali memutus aliran listrik di wilayah tersebut pada pukul 09.00 WIB – 13.30 WIB. Dalam surat edaran yang diterima satuan pengamanan (Satpam) dijelaskan, PLN Solo sedang mengganti A3C menjadi A3CS, resposisi arrester trafo di daerah sekitar Jl Slamet Riyadi.

Personel Satpam Pasar Klewer Sutanto Selasa (20/3/2012), mengatakan beberapa hari sebelumnya, pemadaman tersebut sudah diinformasikan ke pedagang. Saat itu, pedagang diminta menyediakan lampu darurat. Pasalnya, lampu darurat lebih aman dibandingkan genset atau aki. Ia menambahkan, satpam sudah melarang penggunaan genset di dalam area pasar tersebut namun pedagang tetap ngeyel.

Pedagang pakaian di Pasar Klewer, Henri, mengaku terpaksa menggunakan genset di dalam area pasar. Kalau menggunakan lampu darurat, menurutnya sangat tidak efektif. Cahaya yang dipancarkan tidak bisa menerangi seluruh kiosnya. Penerangan dengan lampu darurat menurutnya juga tidak bisa bertahan lama. “Paling satu jam juga sudah habis,” ungkapnya.

Henri mengaku sebenarnya terganggu dengan suara dan asap yang ditimbulkan dari penggunaan genset. Ia juga merasa sangat pengap. “Saya juga kesal dan sangat berisik dengan suara genset itu, tapi lah gimana? Enggak ada solusi lain kalau mati lampu gini. Apa kita enggak boleh jualan?” keluhnya.

Menurut Kepala Pasar Klewer, Stefanus Edi Murdiarso, Selasa, penggunaan genset di dalam area pasar sebenarnya sangat dilarang karena mengganggu kesehatan. Kalaupun ada pedagang yang menggunakan genset di dalam area pasar, asapnya harus dibuang ke luar area pasar. Misalnya dengan memasang cerobong asap pada genset tersebut. “Kalau dipasang cerobong asap hingga keatap, kan enggak apa-apa. Sebenarnya yang paling bermasalah kan asapnya itu,” jelas Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya