Solopos.com, SOLO — Pembudidayaan ikat sidat perlu dilakukan secara harmonis, menyeimbangkan konservasi dan produksi yang berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan. Pasar ikan sidat di Jepang dan pasar ekspor ke negara lain sangat besar.
Budi daya ikan sidat sempat terpukul selama pandemi Covid-19. Pasar utama ikan sidat (Anguilla sp.)—juga dikenal dengan sebutan unagi—adalah Jepang. Permintaan ikan sidat di pasar domestik sangat terbatas. Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir menyebabkan ekspor sidat ke Jepang terhambat.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.