Solopos.com, JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi menyatakan mundur dari jabatannya karena Partai Republik akan mengambil alih DPR pada Januari 2023 mendatang.
Pelosi mengumumkan keputusannya itu seusai Partai Republik mengamankan mayoritas suara di DPR dengan selisih tipis dalam Pemilu paruh waktu AS pada pekan lalu.
Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024
Beberapa hari lalu Pelosi mengatakan, penyusup menyerang suaminya, Paul, di rumah mereka di San Francisco pada 28 Oktober 2022.
Kejadian itu dan faktor lainnya juga mempengaruhi keputusannya untuk mundur dari jabatannya tersebut.
Baca Juga: 4 Hal yang Berpotensi Adang Donald Trump Nyapres di 2024
Pada Rabu (16/11/2022), Partai Republik menawarkan dukungan awal bagi Kevin McCarthy untuk mencalonkan diri pada Kongres berikutnya.
McCarthy, 57, dari California, saat ini menjabat sebagai pemimpin Partai Republik.
Ia memenangkan pemungutan suara kepemimpinan partai melalui pemungutan suara.
Baca Juga: Donald Trump Nyapres 2024, Begini Komentar Joe Biden
McCarthy akan menghadapi pemilihan oleh seluruh partai pada awal tahun depan, seperti dilansir dari The Guardian, pada Jumat (18/11/2022).
Namun, belum jelas dia akan mendapatkan dukungan yang cukup atau tidak, dari sesama Partai Republik untuk memenangkan kursi.
Mayoritas Partai Republik di DPR akan jauh lebih kecil dari prediksi jajak pendapat. Setiap anggota akan memiliki pengaruh besar di partai.
Baca Juga: Jokowi Berterima Kasih ke Prancis setelah Temu Bilateral dengan Macron
Kendali atas Komite DPR akan memberi Partai Republik kemampuan untuk mengumpulkan agenda legislatif Biden.
Selain itu, Partai Republik dapat melakukan penyelidikan untuk hal-hal yang berpotensi merusak politik terhadap pemerintahan dan keluarganya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Penyebab Nancy Pelosi Mundur dari Jabatan Ketua DPR AS”