SOLOPOS.COM - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan sang istri, Erina Gudono tampak di antara tamu undangan Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mendapat penghargaan busana daerah terbaik saat Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Keduanya termasuk dalam lima pemenang kategori peserta dengan busana adat terbaik yang diumumkan saat rangkaian Upacara Detik-detik Proklamasi HUT ke-78 Republik Indonesia.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Juara keempat pakaian adat terbaik diraih oleh Mas Kaesang dengan busana adat Sulawesi Utara,” kata pembawa acara Valeria Daniel.

Juara pertama pakaian adat terbaik ialah Raja Amarasi yang memakai pakaian adat Nusa Tenggara Timur (NTT). Juara kedua diraih oleh Gretty yang mengenakan pakaian adat Bengkulu. Kemudian, juara tiga diraih oleh Kohar dengan pakaian adat asal Banyuwangi.

Terakhir, juara kelima diraih oleh Sri Mulyani Indrawati yang memakai baju adat Soe dari Timor Tengah Selatan. Istana Kepresidenan pun memberikan hadiah sepeda kepada masing-masing pemenang.

Di sisi lain, desainer ternama Tanah Air, Ali Charisma dan Anne Avantie turut terpukau dan memuji pakaian adat yang dikenakan Presiden Joko Widodo pada upacara HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara, Kamis.

Ali, yang juga Presiden Direktur Indonesia Fashion Week 2012-2015 itu mengatakan Jokowi tampil begitu memukau dan berwibawa dengan busana adat Ageman Songkok Singkepan Ageng, dari Keraton Surakarta Hadiningrat yang melekat di tubuhnya.

“Di tengah-tengah tamu undangan yang memakai pakaian adat lain yang begitu gemerlap dan ramai, beliau tetap menonjol, bukan karena dia sebagai presiden, namun memang baju itu sangat cocok dan dia mengenakannya dengan sangat menjiwai dan percaya diri,” kata Ali, Kamis seperti dilansir Antara.

“Tidak ada celanya, sangat berwibawa dan luar biasa,” tambahnya.

Pria yang juga kali ini sebagai salah satu juri busana terbaik pada upacara perayaan Kemerdekaan RI di Istana Negara itu berharap Jokowi dan para tamu undangan lain dapat menginspirasi masyarakat untuk bisa melestarikan pakaian adat budaya Indonesia.

Sementara, Anne Avantie juga turut menyampaikan kesannya pada busana adat yang dikenakan Presiden Jokowi. Menurutnya, pakaian adat ini memiliki kesan pemimpin yang welas asih.

“Bapak Negara kita adalah pemersatu Bangsa, baju adat yang beliau kenakan merupakan Ageman Songkok Singkepan Ageng, dari Surakarta, memberi pesan kesan pemimpin yang welas asih,” ujar Anne.

Welas Asih dapat diartikan sebagai kasih sayang atau rasa empati, sebagai suatu bentuk kepedulian seseorang dengan orang lain. Di mana menurut Anne, tergambarkan dari filosofi pakaian adat tersebut.

Wanita Indonesia pertama peraih penghargaan Barbie Role Model itu menjelaskan, Ageman Songkok Singkepan Ageng merupakan pakaian adat yang biasanya dikenakan oleh raja Pakubuono Surakarta yang memiliki kebiasaan dermawan kepada rakyatnya.

“Baju adat tersebut mempunyai makna yang mendalam, ada pesan yang sangat sarat dengan kepedulian yaitu di zamannya pakaian itu dikenakan oleh raja ketika keluar dari Keraton dengan kereta kuda untuk terjun langsung melihat keadaan rakyatnya,” jelas Anne.

“Juga sebagai rasa empati dan cintanya beliau membagikan uang dan makanan kepada masyarakat,” tambahnya.

Semangat Harmoni

Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak seluruh masyarakat dan elemen bangsa menciptakan harmoni menuju Indonesia lebih maju dalam rangka peringatan HUT ke-78 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.

“Lebih dari tujuh dekade, kemerdekaan bukanlah tujuan akhir,” kata Puan di Jakarta, Kamis.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR itu mengatakan kemerdekaan Indonesia merupakan sebuah perjalanan panjang dalam mewujudkan cita-cita bangsa di tengah tantangan dan perubahan global. Oleh karena itu, Puan mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus bersemangat.

“Semangat bersama dalam melanjutkan perjuangan dan pembangunan bangsa serta berkolaborasi, bergerak secara harmoni menuju Indonesia yang lebih maju,” tuturnya.

Dia menambahkan kemerdekaan adalah karunia terbesar yang menjadi jembatan dalam menghidupkan harapan berbangsa dan bernegara untuk terus memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Dengan memaknai kemerdekaan, DPR berkomitmen terus melangkah maju, menjaga keutuhan NKRI,” tegas Puan.

Lebih lanjut, cucu Proklamator RI sekaligus Presiden pertama RI Soekarno itu mengatakan bahwa DPR akan terus mengawal kebijakan-kebijakan Pemerintah untuk memastikan masyarakat Indonesia menikmati kemerdekaan sejati. Menurut Puan, masih ada berbagai tantangan yang harus dihadapi dengan cara bergotong royong.

“Bila dahulu kita harus berjuang merebut kemerdekaan dari penjajah, hari ini perjuangan kita adalah memastikan agar seluruh rakyat Indonesia bisa sejahtera secara merdeka. Negara harus bisa memberikan kemerdekaan bagi rakyatnya agar bisa hidup dengan layak, merdeka dalam bekerja, merdeka untuk menempuh pendidikan, merdeka untuk hidup sehat, merdeka dalam berkarya, dan merdeka untuk bersuara. Tentunya dengan menjunjung norma-norma yang dianut oleh Bangsa Indonesia,” katanya.



Tak hanya itu, lanjutnya, rakyat Indonesia juga harus bisa merasakan kemerdekaan dalam keadilan, termasuk merdeka untuk menentukan pemimpin Indonesia ke depan.

“Untuk menciptakan kemerdekaan dalam segala bidang, juga memerlukan partisipasi dari rakyat. Maka, marilah kita bergotong royong mengamalkan Pancasila sebagai bintang penuntun bangsa ini, memastikan bahwa Indonesia akan selalu hebat, baik dahulu, sekarang, dan di masa yang akan datang,” ujar Puan.

Upacara HUT ke-78 RI di Istana Merdeka, Kamis, dipimpin Presiden Joko Widodo, dengan dihadiri para pejabat, tokoh negara, dan masyarakat dari berbagai lapisan yang mengenakan baju-baju adat.

Kemeriahan Upacara Peringatan HUT ke-78 RI juga terlihat dari tamu undangan yang memakai busana adat dari berbagai daerah. Ada yang memakai baju adat dari Bali, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Puan hadir mengenakan pakaian adat Salu dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, berwarna hitam dengan ornamen dan hiasan warna kuning emas. Penampilan anggun Puan dilengkapi dengan aksesoris berupa lima buah sunting pada sanggulnya.

Baju Salu yang dikenakan Puan terdiri atas bagian atas dan rok bagian bawah, dilengkapi dengan Hamunse dan Madapung, aksesoris nuansa keemasan. Hamunse diletakkan di bagian dada dan Madapung adalah penutup Hamunse. Penampilan Puan dilengkapi dengan kalung adat Kote-kote dan sunting serta rampega, aksesoris di bagian kepala.

Puan mengenakan pakaian adat yang biasa digunakan oleh boki atau permaisuri maupun bangsawan Bolaang Mongondow. Baju adat itu umumnya dikenakan pada kegiatan kerajaan maupun hal lain yang berkaitan dengan upacara kenegaraan, seperti upacara penobatan raja, penerimaan tamu kerajaan, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan kerajaan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya