SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Aya terlihat begitu terampil menata sebuah adonan kue semprit yang siap dioven. Tangan kanannya membubuhkan choco chip berwarna cokelat ke atas kue satu persatu dengan telaten. Murid kelas XI jurusan Tataboga ini mengaku sejak belajar di SMKN 4 Solo, dia bisa membuat bermacam-macam kue. “Kalau kue semprit ini rasanya manis,” jelas gadis berambut lurus ini saat ditemui Espos, Senin (6/9).

Di sudut lain, seorang murid lelaki tengah sibuk memotong adonan kue kastangel yang telah ditaburi parutan keju di atasnya. Potongan-potongan kue itu kemudian diletakkannya satu persatu di sebuah loyang dengan memberi jarak.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Memang, selama bulan Ramadan ini SMKN 4 kebanjiran pesanan kue-kue kering. Para siswa sampai harus lembur karena pesanan yang begitu banyak. Tak cuma dijual sendiri oleh para siswanya, para pembeli dari luar pun banyak yang datang langsung ke sekolah demi memesan setoples kue buatan anak-anak.

“Kue di sini masih segar tidak seperti di toko yang mungkin sudah terlalu lama,” ujar Jumiati, salah satu pelanggan yang berasal dari SMPN 25. Menurutnya, selain rasanya yang tidak kalah enak harganya pun miring jika dibanding kue yang dijual di toko-toko.
SMKN 4 Solo sudah membuka permintaan pesanan kue sejak awal Ramadan. Pesanan banyak datang dari sekolah-sekolah yang mengalir seolah tanpa henti. Saking banyaknya pesanan, sekolah sampai harus menutup jadwal pesanan maksimal Rabu (8/9).

Koordinator Business Center SMKN 4, Hendrina Widiastuti menerangkan, mereka (murid red) yang masuk dalam lingkup produksi kue-kue kering ini diseleksi terlebih dahulu. Sebanyak 14 murid ikut berperan dalam pembuatan kue-kue ini. “Mereka membuatnya selepas sekolah dan ada gajinya,” tutur Hendrina.

Sementara itu, Kepala SMKN 4, Sugiyarto mengemukakan praktik membuat kue-kue kering ini sebagai pilot project. “Kami ingin agar anak-anak kami menjadi wirausahawan yang handal,” tuturnya kepada Espos, Senin. Oleh karena itu, praktik kewirausahaan semacam ini akan terus ia galakkan sampai pada akhirnya sekolah di bawah pimpinannya ini menjadi the laboratory of entrepeneurship.

m90

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya