SOLOPOS.COM - Ketua MWA UNS Solo, Muliaman Hadad (tiga dari kiri) sedang memaparkan tahapan pilihan Rektor UNS 2024-2029 dalam jumpa pera di gedung rektorat kampus setempat, Jumat (19/4/2029).(Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UNS Solo memastikan sudah ada mitigasi atau antisipasi agar pemilihan Rektor UNS 2024-2029 tidak kisruh seperti sebelumnya.

Sebelumnya hasil pemilihan rektor UNS Solo sempat gagal lantaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi membekukan Majelis Wali Amanat (MWA) periode sebelumnya. 

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Konsekuensi dari pembekuan MWA yang merupakan lembaga penanggung jawab penyelenggara pemilihan rektor itu otomatis membuat rektor terpilih kala itu, yakni Sajidan, harus legawa karena tidak jadi dilantik.

Ketua PPR UNS, Mohammad Jamin mengatakan guna mengantisipasi agar kekisruhan serupa tidak terjadi, pihaknya memastikan pelaksanaan pemilihan Rektor UNS 2024-2029 berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Dia mengatakan proses pemilihan rektor ini memitigasi risiko-risiko seperti yang pernah terjadi sebelumnya, oleh karena itu panitia akan bekerja sekuat tenaga untuk melaksanakan aturan-aturan normatif di bawah MWA sepenuhnya. 

“Kami akan selalu melaporkan apapun perkembangan yang terjadi di PPR kepada MWA. Dan nanti yang memilih sepenuhnya adalah MWA, jadi PPR lebih ke dalam teknis,” kata Jamin dalam jumpa pers di Gedung Rektorat UNS Solo, Jumat (19/4/2024). 

Dia mengatakan panitia berusaha agar tidak ada kesalahan yang melanggar aturan formal pelaksanaan pemilihan rektor, sehingga diharapkan tidak ada komplain. Namun bukan berarti pihaknya anti terhadap komplain. 

“Meskipun kita mengantisipasi dengan kanal pengaduan. Jadi ini bagian dari langkah-langkah untuk memberikan keyakinan bahwa proses akan berjalan dengan transparan,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua MWA UNS, Muliaman Darmansyah Hadad memastikan lembaga yang dia pimpin independen dan memiliki komitmen untuk menyukseskan transisi kepemimpinan UNS. 

“Independensi masing-masing anggota MWA saya kira juga penting. Artinya siapapun dia, anggota MWA harus mengikuti aturan main yang sudah ditetapkan. Apa saja dan bagaimana cara memilih, sampai kalau ada masukan saran apa yang harus dilakukan itu sudah ada di dalam aturan,” kata dia.

Dia berharap dengan komitmen dari anggota MWA tersebut tidak lagi menimbulkan kecurigaan tentang adanya kecurangan. Sehingga dalam prosesnya tidak ada sengketa dan kekisruhan yang tidak perlu.

“Agar bisa berjalan baik, semua ditentukan pada komitmen kita untuk mengacu pada [aturan]. Perlu kita pastikan bahwa proses berjalan baik, transparan, masukan kita juga perhatikan, di dalam prosesnya kita melibatkan semua unsur di dalam UNS dan masyarakat,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya