Jakarta–Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan Polri hingga kini belum menyampaikan permintaan bantuan pemberantasan terorisme.
Pernyataan ini menanggapi Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) yang mengatakan Mabes Polri berencana melibatkan pasukan elit TNI dalam upaya pemberantasan terorisme. Pasukan elit tersebut akan dilibatkan dalam situasi tertentu
Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital
“Belum ada permintaan apa-apa. Kalau koordinasi sih setiap hari,” kata Djoko.
Hal ini disampaikan Djoko usai melepas pasukan TNI AL ke Lebanon di Markas Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (25/9).
Menurut dia, pemberantasan terorisme dapat dilakukan dengan beberapa tahap yakni tahap deteksi, pencegahan, penanggulangan dan penindakan lalu rehabilitasi.
“TNI siap dalam proses apapun tergantung permintaan Polri. Kalau dibutuhkannya pendeteksian, kita akan gunakan intelijen. Kalau penindakan, kita bisa kerahkan satuan antiteror,” papar dia.
Djoko menegaskan tidak ada keterlibatan TNI baik senjata maupun penggunakan amunisinya dalam kasus terorisme.
“Saya sudah instruksikan seluruh kepala staf angkatan ke bawah untuk melakukan pemeriksaan kondisi senjata terakhir dan laporannya dalam kondisi baik. Kita tidak berhenti untuk melakukan pemeriksaan,” kata Djoko.
dtc/rif